Pages

pilipuslaia.blogspot.com

SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT PILIPUS LAIA FANDROS

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 21 April 2012

ALAT UJI TELEKOMUNIKASI

THR150.jpg

Metode Rockwell Hardness Test dan Rockwell Hardness Tester

Rockwell Hardness Test adalah pengukuran kekerasan berdasarkan kenaikan bersih kedalaman kesan sebagai beban diterapkan. Kekerasan tidak memiliki nomor unit dan biasanya diberikan dalam skala R, L, M, E dan K. Semakin tinggi jumlah di setiap skala berarti bahan lebih keras.

Hardness atau kekerasan telah banyak didefinisikan sebagai resistensi terhadap penetrasi lokal, menggaruk, permesinan, aus atau abrasi, dan menghasilkan. Banyaknya definisi, dan keragaman yang sesuai instrumen mengukur kekerasan, bersama dengan kurangnya definisi yang mendasar, menunjukkan kekerasan yang mungkin tidak sifat dasar material, melainkan satu komposit termasuk kekuatan luluh, bekerja pengerasan, kekuatan tarik benar , modulus elastisitas, dan lainnya.

Dalam metode Rockwell dari pengujian kekerasan, kedalaman penetrasi sebuah indentor bawah kondisi uji tertentu sewenang-wenang ditentukan. Indentor ini dapat berupa bola baja dari beberapa diameter tertentu atau kerucut berlian berujung bulat 120 ° sudut dan jari-jari 0,2 mm ujung, disebut Brale. Jenis indentor dan beban uji menentukan skala kekerasan (A, B, C, dll).

Sebuah beban kecil 10 kg pertama diterapkan, yang menyebabkan penetrasi awal dan memegang indentor di place. Kemudian, dial diatur ke nol dan beban utama diterapkan. Setelah penghapusan beban utama, pembacaan kedalaman diambil sedangkan beban kecil masih menyala. Jumlah kekerasan kemudian dapat dibaca langsung dari skala.

Kekerasan substrat keramik dapat ditentukan dengan uji kekerasan Rockwell dengan instrumen Rockwell Hardness Tester , menurut spesifikasi ASTM E-18. Tes ini mengukur perbedaan mendalam disebabkan oleh dua kekuatan yang berbeda. Menggunakan tabel konversi kekerasan standar, nilai kekerasan Rockwell ditentukan untuk beban yang diterapkan, diameter indentor, dan kedalaman indentasi.

Pengujian kekerasan plastik ini paling sering diukur dengan Rockwell Hardness Test atau Shore Hardness Test ( Durometer ). Kedua metode mengukur hambatan dari plastik terhadap indentasi. Kedua skala memberikan nilai kekerasan empiris yang tidak berkorelasi dengan sifat atau karakteristik lain yang mendasar. Rockwell kekerasan umumnya dipilih untuk 'keras' plastik seperti nilon, polikarbonat, plastik, dan asetal mana ketahanan atau merayap dari polimer kurang mungkin mempengaruhi hasil.

Hasil yang diperoleh dari tes ini adalah ukuran berguna resistensi relatif terhadap indentasi dari berbagai kelas dari plastik. Namun, Rockwell Hardness Test tidak memberikan data dengan baik sebagai prediktor properti lain seperti kekuatan atau ketahanan terhadap goresan, abrasi, atau pakaian, dan tidak boleh digunakan sendiri untuk spesifikasi desain produk.

Rockwell Hardness Tester digunakan untuk mengukur kekerasan logam mengukur ketahanan terhadap penetrasi seperti tes Brinell, tetapi dalam kasus Rockwell, kedalaman kesan diukur daripada daerah diametral. Dengan tester Rockwell, kekerasan ditunjukkan langsung pada skala yang tersambung ke komputer. Dial seperti skala benar-benar mengukur kedalaman, lulus pada unit khusus. Rockwell Hardness Test adalah yang paling sering digunakan dan serbaguna dari tes kekerasan.

sumber : http://www.calce.umd.edu/TSFA/Hardness_ad_.htm#3.1


Produk Terkait dengan artikel Metode Rockwell Hardness Test dan Rockwell Hardness Tester


  • THR150.jpg

    Mechanical Rockwell Hardness Tester THR-150D

    Click Here For More Detail...
  • HBRVU-1875.jpg

    Brinell, Rockwell & Vickers Optical Hardness Tester HBRVU-187.5

    Click Here For More Detail...
  • TH722.jpg

    Brinell, Rockwell & Vickers Optical Hardness Tester TH722

    Click Here For More Detail...
  • TH500.jpg

    Rockweel Hardness Tester TH500

    Click Here For More Detail...
  • TH550.gif

    Rockwell Hardness Tester TH550

    Click Here For More Detail...
  • TH310.gif

    Rockwell Hardness Tester TH310

    Click Here For More Detail...
  • TH301.gif

    Rockwell Hardness Tester TH301

    Click Here For More Detail...
  • TH300.gif

    Rockwell Hardness Tester TH300

    Click Here For More Detail...
  • TH310.gif

    Rockwell Hardness Tester TH320

    Click Here For More Detail...
  • HR150A.jpg

    Rockwell Hardness Tester HR-150A

    Click Here For More Detail...
  • HR150A.jpg

    Rockwell Hardness Tester HR-150B

    Click Here For More Detail...
  • TXR150.jpg

    Mechanical Rockwell Hardness Tester TXR-150

    Click Here For More Detail...
  • THV30.jpg

    THVP-30


    Mengenal Metode Fatigue Testing Dengan Fatigue Tester



    Mengapa Harus Melakukan Fatigue Testing?

    Dalam banyak aplikasi, bahan dikenakan bergetar atau berosilasi pasukan. Perilaku bahan di bawah kondisi beban seperti berbeda dari perilaku di bawah beban statis. Karena bahan yang dikontrol mengalami siklus beban berulang (kelelahan) dalam penggunaan aktual, desainer dihadapkan dengan memprediksi umur kelelahan, yang didefinisikan sebagai jumlah total siklus kegagalan pada kondisi beban tertentu. Fatigue testing memberikan data jauh lebih baik untuk memprediksi kehidupan di layanan bahan.
    Untitled-1.jpg
    Fatigue Testing - Dasar Pengujian
    Konfigurasi

    Sebuah mesin servo hydraulic fatigue tester biasanya digunakan untuk melakukan pengujian fatigue test. Fatigue tester ini terdiri dari aktuator hidrolik dioperasikan dipasang ke bingkai beban kekakuan tinggi untuk menerapkan beban ke spesimen. Karena sistem ini hidrolik dioperasikan, adalah mungkin untuk mencapai kedua beban tinggi dan frekuensi siklik tinggi.
    Sistem pengujian pada fatigue tester harus dilengkapi dengan sistem kontrol yang mampu mengendalikan tes dan pengukuran data pada frekuensi tinggi. Hal ini juga penting bahwa sistem pengukuran beban secara akurat dapat mengukur beban spesimen, dan memberikan kompensasi untuk kesalahan beban yang disebabkan oleh gerakan dinamis dari sistem pengujian.

    Bahan Pengujian Fatigue Testing

    Beberapa bahan khas yang dikenakan fatigue testing:

        
    • Logam
    • Polimer
    • Komposit
    • Elastomer
    • Komponen struktural
    • Keramik


    Standar Pengujian Fatigue Testing


    ASTM berikut standar berlaku untuk fatigue testing:
    • E1820
    • E399
    • E606
    • E647

    Fatigue Testing – Jenis Jenis Fatigue Testing


    Low Cycle Fatigue Testing


    Pesawat mesin turbin rentan terhadap kelelahan low and high cycle fatigue. Low Cycle Fatigue (LCF) menggambarkan lingkungan layanan dari banyak kritis (dan terutama logam) komponen: frekuensi rendah, beban besar / strain. Lingkungan LCF khas dari pisau turbin (heat-up/cool turun bersepeda) dan daya subjek generasi lainnya peralatan untuk siklus termal dan / atau mekanis (mis. bejana tekan, pipa, dll) LCF biasanya melibatkan deformasi yang besar, sehingga terakumulasi kerusakan pada spesimen. LCF penelitian sangat penting untuk memahami kegagalan (dalam logam), untuk keperluan perencanaan dan rekayasa.

    Untitled-2.jpg

    High Cycle Fatigue Testing


    High Cycle Fatigue Testing Tinggi (HCF) hasil dari siklus stres getaran pada frekuensi yang dapat mencapai ribuan siklus per detik dan dapat diinduksi dari sumber mekanik yang bervariasi. Hal ini khas dalam mesin turbin pesawat gas dan telah menyebabkan kegagalan prematur dari komponen mesin utama (kipas, kompresor, turbin). Sementara LCF melibatkan plastisitas massal di mana tingkat stres biasanya di atas kekuatan luluh material, HCF dominan adalah elastis, dan tingkat stres berada di bawah kekuatan luluh material.

    sumber : http://www.instron.us/wa/applications/test_types/fatigue/default.aspx


    Produk Terkait dengan artikel Mengenal Metode Fatigue Testing Dengan Fatigue Tester


    • PNW-1400.jpg

      PNW-1400 Computer Controlled Light Wheel Torsion Fatigue Testing Machine

      Click Here For More Detail...
    • Hdraulic servo.jpg

      Hydraulic Servo Fatigue Tester

      thermocouple.jpg

      Pengukuran Suhu Dengan Instrumen Praktis Thermocouple

      Suhu di Indonesia pada musim seperti ini sangat sulit ditebak. Hujan dan panas datang silih berganti tak dapat diperkirakan sebelumnya. Untuk pengukuran suhu tentunya kini dibutuhkan instrumen yang tepat dan akurat, salah satu dari instrumen tersebut adalah thermocouple.

      Thermocouple adalah instrumen yang terdiri dari dua konduktor yang berbeda (biasanya paduan logam) yang menghasilkan tegangan, sebanding dengan perbedaan suhu, antara kedua ujung dua konduktor. Thermocouple adalah jenis banyak digunakan sensor suhu untuk pengukuran dan kontrol serta juga dapat digunakan untuk mengubah gradien temperatur menjadi listrik.

      Thermocouple tidak mahal, dipasok dengan konektor standar, dan dapat mengukur berbagai suhu. Berbeda dengan kebanyakan metode lain untuk pengukuran suhu, Thermocouple yang didukung tidak memerlukan bentuk eksternal eksitasi.

      Setiap persimpangan logam berbeda akan menghasilkan potensial listrik yang berhubungan dengan suhu. Thermocouple untuk pengukuran praktis dari suhu persimpangan paduan tertentu yang memiliki hubungan diprediksi dan berulang antara temperatur dan tegangan. Paduan yang berbeda digunakan untuk rentang suhu yang berbeda.

      Sifat seperti ketahanan terhadap korosi juga mungkin penting ketika memilih jenis Thermocouple. Dimana titik pengukuran jauh dari alat ukur, koneksi menengah dapat dilakukan dengan kabel ekstensi yang lebih murah daripada bahan yang digunakan untuk membuat sensor. Thermocouple biasanya standar terhadap suhu acuan 0 derajat Celcius.

      Instrumen yang praktis ini menggunakan metode elektronik dingin persimpangan kompensasi untuk menyesuaikan untuk berbagai suhu pada terminal instrumen. Instrumen elektronik juga dapat mengkompensasi karakteristik berbagai thermocouple, dan meningkatkan ketelitian dan ketepatan pengukuran.


      Thermocouple banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan dan industri; aplikasi termasuk pengukuran suhu, gas buang turbin, mesin diesel, dan proses industri lainnya.

      Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Thermocouple


      Produk Terkait dengan artikel Pengukuran Suhu Dengan Instrumen Praktis Thermocouple


      • READOUT.jpg

        FIBER OPTIC SINGLE-CHANNEL PORTABLE READOUT Model FOR-1

        Click Here For More Detail...
      • FIBER OPTIC MULTI-CHANNEL TABLETOP DATALOGGER.jpg

        FIBER OPTIC MULTI-CHANNEL TABLETOP DATALOGGER

        Click Here For More Detail...
      • PNEUMATIC PRESSURE INDICATOR.jpg

        PNEUMATIC PRESSURE INDICATOR Models PR-20 and PR-20D

        Click Here For More Detail...
      • FIBER OPTIC MULTI_CHANNEL SYSTEM.jpg

        FIBER OPTIC MULTI-CHANNEL SYSTEM Model BUS

        Click Here For More Detail...
      • ACCULOG_X.jpg

        PORTABLE INCLINOMETER DATALOGGER ACCULOG-iX

        Click Here For More Detail...
      • MicroLog .jpg

        MicroLog Compact Data Logger

        Click Here For More Detail...
      • MicroLite .jpg

        MicroLite The Plug and Record Mini Logger

        Click Here For More Detail...
      • Daqlink.jpg

        DaqLink 4 Channel Multi-probe Data Logger

        Click Here For More Detail...
      • FODL.jpg

        FIBER OPTIC MULTI-CHANNEL FIELD DATALOGGER Model FODL-1600/3200

        Click Here For More Detail...
      • Untitled-3.jpg

         

         

        Temperature Data Logger | ST-303

        Click Here For More Detail... 
        Hdraulic_servo.jpg

        Mengenal Metode Fatigue Testing Dengan Fatigue Tester

        Definisi fatigue testing dapat dianggap sebagai hanya menerapkan beban siklik untuk benda pengujian untuk memahami bagaimana hal itu akan tampil di bawah kondisi yang sama digunakan sebenarnya. Aplikasi beban dapat menjadi sebuah aplikasi berulang dari beban tetap atau simulasi in-service beban. Aplikasi beban dapat diulang jutaan kali dan sampai beberapa ratus kali per detik.

        Mengapa Harus Melakukan Fatigue Testing?

        Dalam banyak aplikasi, bahan dikenakan bergetar atau berosilasi pasukan. Perilaku bahan di bawah kondisi beban seperti berbeda dari perilaku di bawah beban statis. Karena bahan yang dikontrol mengalami siklus beban berulang (kelelahan) dalam penggunaan aktual, desainer dihadapkan dengan memprediksi umur kelelahan, yang didefinisikan sebagai jumlah total siklus kegagalan pada kondisi beban tertentu. Fatigue testing memberikan data jauh lebih baik untuk memprediksi kehidupan di layanan bahan.
        Untitled-1.jpg
        Fatigue Testing - Dasar Pengujian
        Konfigurasi
        Sebuah mesin servo hydraulic fatigue tester biasanya digunakan untuk melakukan pengujian fatigue test. Fatigue tester ini terdiri dari aktuator hidrolik dioperasikan dipasang ke bingkai beban kekakuan tinggi untuk menerapkan beban ke spesimen. Karena sistem ini hidrolik dioperasikan, adalah mungkin untuk mencapai kedua beban tinggi dan frekuensi siklik tinggi.
        Sistem pengujian pada fatigue tester harus dilengkapi dengan sistem kontrol yang mampu mengendalikan tes dan pengukuran data pada frekuensi tinggi. Hal ini juga penting bahwa sistem pengukuran beban secara akurat dapat mengukur beban spesimen, dan memberikan kompensasi untuk kesalahan beban yang disebabkan oleh gerakan dinamis dari sistem pengujian.

        Bahan Pengujian Fatigue Testing

        Beberapa bahan khas yang dikenakan fatigue testing:

            
        • Logam
        • Polimer
        • Komposit
        • Elastomer
        • Komponen struktural
        • Keramik


        Standar Pengujian Fatigue Testing


        ASTM berikut standar berlaku untuk fatigue testing:
        • E1820
        • E399
        • E606
        • E647

        Fatigue Testing – Jenis Jenis Fatigue Testing


        Low Cycle Fatigue Testing


        Pesawat mesin turbin rentan terhadap kelelahan low and high cycle fatigue. Low Cycle Fatigue (LCF) menggambarkan lingkungan layanan dari banyak kritis (dan terutama logam) komponen: frekuensi rendah, beban besar / strain. Lingkungan LCF khas dari pisau turbin (heat-up/cool turun bersepeda) dan daya subjek generasi lainnya peralatan untuk siklus termal dan / atau mekanis (mis. bejana tekan, pipa, dll) LCF biasanya melibatkan deformasi yang besar, sehingga terakumulasi kerusakan pada spesimen. LCF penelitian sangat penting untuk memahami kegagalan (dalam logam), untuk keperluan perencanaan dan rekayasa.

        Untitled-2.jpg

        High Cycle Fatigue Testing


        High Cycle Fatigue Testing Tinggi (HCF) hasil dari siklus stres getaran pada frekuensi yang dapat mencapai ribuan siklus per detik dan dapat diinduksi dari sumber mekanik yang bervariasi. Hal ini khas dalam mesin turbin pesawat gas dan telah menyebabkan kegagalan prematur dari komponen mesin utama (kipas, kompresor, turbin). Sementara LCF melibatkan plastisitas massal di mana tingkat stres biasanya di atas kekuatan luluh material, HCF dominan adalah elastis, dan tingkat stres berada di bawah kekuatan luluh material.

        sumber : http://www.instron.us/wa/applications/test_types/fatigue/default.aspx


        Produk Terkait dengan artikel Mengenal Metode Fatigue Testing Dengan Fatigue Tester


        Heat_seal_tester.jpg

         

         

         

         

        Penyegelan Produk Makanan dengan Heat Seal

        Kemasan merupakan tempat atau wadah yang digunakan untuk menyimpan sebuah makanan agar tahan lama dan tidak terkena udara langsung. Penyimpanan kemasan ini sangatlah penting untuk menghindari makanan terkena kontak langsung dengan material di luar makanan tersebut.

        Untuk penyegelan kemasan makanan tentunya dibutuhkan mesin sesuai dengan kebutuhan dari industri tersebut. Salah satu yang biasa digunakan adalah heat seal tetapi kebanyakan orang belum paham mengenai heat seal.

        Heat seal merupakan mesin yang digunakan untuk menyegel produk, kemasan, dan bahan termoplastik lain menggunakan panas dari mesin tersebut. Hal ini dapat dengan monolayers termoplastik yang sama atau dengan bahan yang memiliki beberapa lapisan, setidaknya menjadi satu termoplastik. Penyegelan panas dapat bergabung dengan dua bahan yang mirip atau dapat bergabung bahan berbeda, salah satunya memiliki lapisan termoplastik.


        Jenis-Jenis Heat Seal

        • Hot bar sealer merupakan sebuah mesin dengan pemanasan perkakas yang dijaga pada suhu konstan. Mereka menggunakan satu atau dua bar yang dipanaskan menghubungi bahan untuk memanaskan antarmuka dan membentuk sebuah ikatan. The bar memiliki berbagai konfigurasi dan dapat ditutup dengan lapisan rilis.
        • Continous Heat Sealer (juga dikenal sebagai Heat Sealer Band Type) adalah sebuah mesin dengan menggunakan sabuk bergerak lebih elemen pemanas.
        • Impulse Heat Sealer memiliki pemanas elemen (satu atau dua) dari nichrome ditempatkan antara karet sintetis tangguh dan permukaan rilis film atau kain. Elemen pemanas tidak terus menerus dipanaskan, panas yang dihasilkan arus mengalir hanya jika. Ketika bahan-bahan yang ditempatkan di sealer panas, mereka ditahan oleh tekanan. Arus listrik memanaskan elemen pemanas untuk waktu yang ditentukan untuk menciptakan suhu yang diperlukan. Jaws memegang materi di tempat setelah panas dihentikan, terkadang dengan air pendingin: ini memungkinkan material untuk sekering sebelum stres dapat diterapkan.
        • Hot Melt Adhesive dapat diterapkan dalam strip atau manik-manik pada titik bergabung. Hal ini juga dapat diterapkan pada salah satu permukaan selama langkah manufaktur sebelumnya dan diaktifkan untuk ikatan.
        • Hot Wire Sealing melibatkan kawat dipanaskan yang baik memotong permukaan dan menggabungkannya dengan tepi manik cair. Hal ini tidak biasanya digunakan ketika sifat penghalang sangat penting.
        • Induction sealing adalah jenis non-kontak dari penyegelan digunakan untuk segel bagian dalam tutup botol.
        • Ultrasonic welding menggunakan getaran frekuensi tinggi akustik ultrasonik untuk benda kerja yang diadakan bersama di bawah tekanan untuk membuat sebuah las.

        Suatu jenis heat seal juga digunakan untuk mengumpulkan panel sisi plastik untuk ringan bangunan pertanian seperti rumah kaca dan gudang. Versi ini dipandu sepanjang lantai dengan empat roda.


        Produk Terkait dengan artikel Penyegelan Produk Makanan dengan Heat Seal


        • RTD-R2.jpg

          RTD-R2 Gradient Heat Seal Tester

          Click Here For More Detail...
        • HTT-L1.jpg

          HTT- L1 Hot Tack Tester

          Click Here For More Detail...
        • RSY-R2.jpg

          RSY-R2 Film Free Shrink Tester

          Click Here For More Detail...
          Wet_film_thickness_gauge.jpg

          Pengukuran Ketebalan Cat Basah Komponen Baja Jembatan dengan Film Thickness

          Kebutuhan akan jembatan di daerah-daerah di Indonesia akan semakin meningkat dengan bertambahnya aktifitas masyarakat. Jembatan dirasalah sangat penting karena jembatan digunakan sebagai penghubung antar dua desa atau kota agar tetap berlangsungnya interaksi bermasyarakat.

          Sebelum pembangunan jembatan tersebut, biasanya telah ditentukan dengan pengujian material-material yang akan dipakai dalam pembangunan tersebut. Komponen baja jembatan dan cat yang digunakan merupakan bagian dari material pembangunan jembatan tersebut. Dua material ini sangatlah berhubungan untuk menentukan keawetan atau tahan lamanya pengecatan jembatan tersebut.

          Komponen Baja Jembatan adalah bagian dari bangunan atas dan bangunan bawah jembatan yang menggunakan bahan baja. Sedangkan cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen.

          Secara umum cat harus mempunyai daya lekat yang baik dan mudah dilapiskan pada permukaan komponen baja jembatan secara merata, memiliki ketebalan dan waktu pengeringan yang tertentu, dan tahan terhadap pengaruh sifat kimia, fisik dan cuaca. Berdasarkan fungsinya lapisan cat umumnya terdiri atas: 


          • Cat dasar, yang menjamin pelekatan yang haik untuk lapisan yang berikutnya.
          • Cat antara, merupakan lapisan pengikat yang merata antara lapisan cat dasar dengan lapisan cat akhir.
          • Cat akhir, yang merupakan lapisan permukaan akhir yang halus, licin, mudah dibersihkan, dan tahan terhadap serangan zat-zat kimia.

          Pengukuran ketebalan lapisan cat pada komponen baja jembatan dalam keadaan basah biasanya menggunakan Film Thickness. Film Thickness ini sangatlah membantu mendapatkan data ketebalan lapisan cat walau keadaan cat belum kering (basah).


          Metode pengukuran ketebalan lapisan cat basah adalah :

          • Pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat ke permukaan logam yang rusak (cat lapis pertama).
          • Kemudian ukur ketebalan lapis cat tersebut dengun alat pengujian Film Thickness. Lakukan kembali pengecatan dengan kuas/dengan menyemprotkan cat di atas cat lapis pertama (cat lapis kedua).
          • Ukur ketebalan cat lapis kedua dengan Film Thickness seperti di atas.
          • Ulangi kegiatan tersebut hingga diperoleh ketebalan yang diinginkan sesuai standar pembangunan jembatan.

          sumber : binamarga.pu.go.id/referensi/nspm/pedoman_teknik243.pdf


          Produk Terkait dengan artikel Pengukuran Ketebalan Cat Basah Komponen Baja Jembatan dengan Film Thickness


        laser_vibrometer_alatuji.jpg

        Penyebab Gangguan pada CD-ROM

        Banyak keluhan terhadap CD-ROM yang tidak berfungsi untuk memutar CD BLANK lagi. Itu disebabkan oleh cd-blank yang kotor  atau alat optic CD-ROM yang rusak. Penyebab terjadinya kerusakan optic di karenakan CD ROM yang sudah lama(sering digunakan) atau bisa terjadi karena posisi CPU yang tidak datar sehingga menyebabkan getaran yang dapat menggangu kinerja CD-ROM.
            Untuk mengetahui apakah getaran pada CD-ROM itu mengganggu pada kinerjanya atau tidak.? Maka di butuhkan Laser Vibrometer untuk  mengetes CD-ROM tersebut sebelum di kirim pada konsumen. Maka sangat di anjurkan pada perusahaan computer untuk menggunakan Laser Vibrometer sebelum pengiriman dilakukan.

        Laser Vibrometer itu mempunyai bermacam-macam tipe diantaranya:
        1.    AT500, Memungkinkan non-kontak penginderaan dengan metode heterodyne optik. Ini mengintegrasikan unit sensor dengan built-in tabung laser dan demodulator, sehingga memiliki berbagai keperluan di bidang manufaktur, penyelidikan, penelitian, dan pengembangan.
             * Fitur :
             -Kemudahan instalasi
             -Getaran pengukuran untuk struktur kecil
             -Mudah posisi fokus dan cahaya yang dipantulkan

        2.    AT0023, Unit Sensor untuk mengukur besarnya gangguan (perbedaan frekuensi) oleh penyinaran objek yang akan diukur dengan balok referensi, menerima cahaya yang dipantulkan (sekarang Doppler-bergeser sebagai akibat dari getaran), dan O / E-mengkonversi diukur besarnya gangguan (cahaya diubah menjadi sinyal analog).

        3.    AT3700, Untuk mengukur karakteristik transisi dari keadaan statis, dan gerak seragam dan getaran pada frekuensi tinggi. Rentang kecepatan yang terukur adalah dari 0.4μm / s dengan 10m / s (batas bawah kecepatan: 5 kHz LPF). AT3700 Dengan demikian memungkinkan berbagai pengukuran getaran dan berlaku untuk berbagai bidang.    
             *Fitur:
            -Untuk meningkatkan batas atas rentang frekuensi terukur sampai 10 MHz.
            -Untuk membedakan sinyal kecepatan dari Laser Doppler vibrometer ke percepatan dan
            -Untuk mengintegrasikan ke dalam perpindahan.
          
        4.    AT3600, Membantu mengatasi kondisi sulit seperti Pengukuran sensitivitas telah sangat ditingkatkan oleh AT3600 sekarang dua kali sensitif seperti sebelumnya. Ini sensitivitas tinggi untuk pengukuran getaran menyediakan nyaman dari objek yang sebelumnya sulit untuk diukur.
            Fitur ini memungkinkan diferensiasi kecepatan sinyal dari Laser Doppler vibrometer menjadi percepatan, dan untuk integrasi berikutnya mereka menjadi perpindahan (kecepatan, perpindahan, dan percepatan dapat menjadi output pada satu waktu).

        5.    AT7500, Untuk mengukur dengan kecepatan tinggi, dan pengukuran getaran permukaan untuk
        AT7500 adalah getaran permukaan sistem yang dapat mengukur beberapa titik dari objek kecil dengan kecepatan tinggi, dan yang dapat menampilkan animationize pengukuran dengan menggunakan Laser Doppler vibrometer. AT7500 dapat mengukurnya frekuensi getaran dari DC ke 1MHz. Dengan menggunakan fungsi pemindaian sinar laser dengan dua axises galvano cermin, AT7500 dapat mengukur + /-20mm permukaan XY.
        Selain itu, menggabungkan fungsi pemindaian dengan stadium listrik (opsional) expandXY akan permukaan untuk + /-45mm.



        Produk Terkait dengan artikel Penyebab Gangguan pada CD-ROM


        CA_1244.jpg

        Suhu dan Kelembaban Berubah, Penggunaan Thermo Hygrometer Diprioritaskan

        Hujan deras dan angin kencang akhir-akhir ini melanda hampir seluruh wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan karena pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan. Kemarau yang dulu sangat panjang akan berganti menjadi hujan sehingga menimbulkan cuaca ekstrim pun tidak dapat dihindari oleh hampir seluruh rakyat Indonesia.

        Dengan datangnya cuaca banjir ini, hal yang paling tidak dapat dihindari adalah banjir seperti yang terjadi di wilayah Banten. Hujan deras yang mengguyur wilayah Banten sejak Jum’at kemaren mengakibatkan empat sungai besar di Banten meluap yaitu sungai Ciujung, Ciliman, Cimandiri dan Cilemer.

        Akibat yang dihasilkan oleh empat sungai ini mengakibatkan tiga kabupaten, yakni Pandeglang, Lebak dan Serang terkena banjir yang sangat parah dengan ketinggian air mencapai hingga 5 meter. Selain melanda tiga kabupaten tersebut, banjir tersebut juga melanda jalan tol Jakarta – Merak

        Genangan banjir yang mencapai ketinggian hingga satu meter itu juga mengakibatkan jalan tol Jakarta-Merak terputus di KM 57 hingga 58 atau di sekitar tol. Jalan tol yang macet itu mengakibatkan aktifitas pengiriman barang terganggu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melansir propinsi Banten masih berpotensi hujan berintensitas rendah dan sedang hingga Senin (16/1/2012) hari ini.

        Pada Minggu (15/1/2012) kemarin, hujan turun di kabupaten/kota Pandeglang, Rangkas Bitung, Tigaraksa, Serang, Tangerang, Cilegon, dan Ciruas. Hujan akan turun dengan suhu 21 hingga 30 derajat Celcius, tingkat kelembaban 74 hingga 98 persen, kecepatan angin 12 hingga 15 kilometer per jam, dan arah angin ke Barat.

        Di wilayah yang sama, pada Senin (16/1/2012) hari ini, berpotensi akan turun hujan dengan suhu 23 hingga 30 °C, tingkat kelembaban 70 hingga 99 persen, kecepatan angin 10 hingga 12 kilometer per jam, dengan arah angin ke Barat.

        Dengan suhu dan kelembaban yang berubah-ubah tentunya sangat diperlukan pengukuran untuk memperoleh data yang tepat. Pengukuran suhu dan kelembaban dapat dilakukan dengan Thermo Hygrometer yang dapat mengukur secara tepat

        Thermo Hygrometer sangatlah diperlukan karena dengan kondisi cuaca ekstrim seperti ini, masyarakat membutuhkan informasi suhu dan kelembaban secara tepat dan akurat setiap harinya.

        sumber : www.tribunnews.com


        Produk Terkait dengan artikel Suhu dan Kelembaban Berubah, Penggunaan Thermo Hygrometer Diprioritaskan


        Infrared_TI130.jpg

        Sejauh Mana Anda Mengenal Infrared Thermometer ?

        Infrared Thermometer atau biasa disebut dengan Termometer Infra Merah merupakan alat pengukuran yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik (selama objek diamati), radiasi energi sinar infra merah diukur, dan digambarkan dalam bentuk suhu.

        Infrared Thermometer menggunakan metode pengukuran suhu yang cepat, tepat dan akurat dengan objek yang diukur dari kejauhan dan tanpa disentuh - situasi yang ideal dimana objek bergerak cepat, sangat panas, jauh letaknya, adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk),  dan berada di lingkungan yang bahaya.

        Infrared Thermometer mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam (biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser atau tembak jika menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan mengetahui jumlah energi inframerah yang dipancarkan oleh objek dan emisinya, temperatur objek dapat dibedakan.

        Komponen utama yang didesain sangat canggih terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa keperluan.

        Produk Infrared Thermometer yang tersedia di alatuji.com sangat bervariasi tipenya dari yang fleksibel hingga fungsi-fungsi khusus hingga sistem pembaca yang lebih komplek dan kamera pencitraan panas. Infrared Thermometer ini dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang mulai dari perusahaan manufacturing, agraria dan khususnya industri yang digunakan memonitor suhu material cair untuk tujuan quality control pada proses manufaktur.


        Produk Terkait dengan artikel Sejauh Mana Anda Mengenal Infrared Thermometer ?


        UTM_Article.jpg

        Deskripsi dan Penggunaan Universal Testing Machine

        Pengujian sifat fisis dan mekanik suatu bahan misalnya bahan polimer atau lainnya dapat menggunakan alat pengujian yang dimiliki www.alatuji.com yaitu Universal Testing Machine. Secara umum pengujian yang menggunakan Universal Testing Machine (UTM) adalah uji  tarik (tensile test) dan uji tekan (compression test).

        Pengujian yang setipe dengan uji tarik adalah uji sobek (tear test), uji geser (shear test), uji kelelahan (fatigue test), dan uji kelupas (peal test). Sedangkan pengujian yang sejenis dengan uji tekan adalah uji lentur (bending/flexural test).

        Universal Testing Machine ini dapat menguji  bahan  plastik, logam, kayu, tali, benang, dan kertas.  Adapun load cell yang digunakan  adalah 5 kgf, 100 kgf, dan 5000 kgf.  Pengujian bisa dilakukan pada suhu kamar, 23 derajat Celcius dengan kelembaban 50% sampai pengujian pada suhu tinggi hingga 200 derajat Celcius.

        Parameter yang dihasilkan Universal Testing Machine baik untuk uji tarik maupun uji tekan adalah modulus elastisitas (modulus Young), kuat luluh (yield strength), kuat maximum tekan/tarik (ultimate strength), kuat putus (break strength), regangan luluh (yield strain), regangan di titik maksimum tekan/tarik (ultimate strain), regangan putus (break strain/ % elongation at break).

        Data yang langsung diperoleh dari Universal Testing Machine ini adalah perubahan panjang sampel terhadap setiap besar gaya yang diberikan. Hasil ini akan dikonversikan ke dalam bentuk grafik strain-strength. Data awal inilah yang kemudian dianalisa lebih lanjut menggunakan komputer untuk mendapatkan parameter-parameter yang telah disebutkan di atas.

        Merujuk pada ASTM D638 untuk pengujian kuat tarik sampel plastik, sampel harus dikondisikan pada suhu kamar selama 48 jam. Kemudian sampel dipotong dengan bentuk yang telah ditetapkan sesuai ASTM atau JIS menggunakan dumbbell. Selain D638, metode standar pengujian yang umum dipakai antara lain ISO 527 dan JIS K 7113 untuk uji tarik dan ASTM D670 untuk uji lentur. Kecepatan pengujian bisa bervariasi dari 0,2 mm/menit sampai 500 mm/menit.



        holiday_detector.jpg

        Seberapa Efektifkah Holiday Test Menggunakan Holiday Detector?

        Sebagian orang masih asing mendengar kata “Holiday Test”. Apa yang dimaksud dengan holiday test dan apa saja kegunaaan holiday test?.

        Holiday test merupakan sistem pengujian yang digunakan untuk mengetahui adakah lubang-lubang kecil atau pinhole pada suatu material. Material yang dimaksud adalah material yang telah dilakukan pengelasan dan coating pada materialnya. Mengingat pada las-lasan material ada penguatan lapisan yang mana permukaannya tidak rata maka untuk memastikan coating pada las-lasan material tersebut sudah sempurna maka dilakukan Holiday test tersebut  untuk mengetahui apakah coating tersebut telah menutupi semua lapisan material atau tidak.

        Holiday test ini biasanya dilakukan mengingat biasanya pada proses coating pada las lasan material sering ditemukan lapisan yang tidak tertutupi sehingga dikategorikan cacat dan harus direpair kembali. Karena jika tidak dilakukan holiday test akan mengakibatkan kebocoran pada material tersebut. Material-material tersebut seperti pipa baja, pipa beton, tangki minyak dan lain-lain.

        Pengujian holiday test pada material tersebut dapat menggunakan alat holiday detector. Holiday detector adalah merupakan alat pengujian untuk pengukuran atau inspeksi lubang kecil atau crack, yang juga dikenal sebagai pendeteksi porositas, pengujian crack, percikan tester, tester atau jeeper jip. Holiday detector bekerja pada deteksi non-destruktif atau uji tak rusak dan lokasi lubang kecil, tempat kosong atau titik tipis pada lapisan pelindung yang diterapkan untuk perlindungan korosi dari logam atau beton permukaan.

        Prinsip Holiday detector mengalirkan arus energi listrik pada material yg telah di coating baik baru atau lama dimana alat tersebut akan berbunyi atau memberi sinyal apabila ada lubang kecil atau pinhole  pada coating ( baik baru atau lama ) untuk coating baru biasanya berupa bubble atau porositas . Untuk coating yang lama biasanya terdapat regangan antara coating dengan logamnya. Holiday detector akan menerangkan untuk aplikasi berapa KV voltase yang di aplikasikan untuk ketebalan coating tertentu .

        Holiday test dengan menggunakan holiday detector ini dilakukan pada pipeline yg sudah di coating tujuannya adalah untuk maintenance dari coating tersebut bila ada yg rusak maka akan dilakukan perbaikan pada coating yg rusak tersebut sehingga sangat efektif untuk menghindari kebocoran pada material tersebut. Holiday detector cocok untuk operasi produksi pelapisan pipa, tangki dan struktur kerja.  



        Multimeter_for_article.jpg

        Mengenal Lebih Dalam Tentang Multimeter

        Listrik di rumah korslet? Takut korsleting listrik di rumah menyebabkan kebakaran besar? Tenang, korsleting listrik dapat dicegah dengan multimeter. Apa pengertian multimeter? Apa saja macam-macamnya? Dan apa fungsinya? Berikut penjelasannya.    Dalam pengukuran dasar besaran-besaran listrik  yang meliputi  pengukuran 3 besaran dasar yaitu hambatan yang dinyatakan dengan satuan…
        vibration_meter.jpg

        Bahaya Getaran ?? Vibration Meter Solusinya

        Getaran berbahaya bagi manusia? Apakah benar? Solusinya apa? Berikut penjelasannya.

        Getaran merupakan gerakan teratur suatu benda atau media secara bolak-balik dengan kedudukan keseimbangan. Secara umum, getaran dikenal dengan vibrasi yaitu suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh sehingga membuat tubuh bergerak secara teratur akibat memakai alat yang bergetar. Getaran ini terjadi saat mesin atau alat yang menggunakan motor difungsikan atau dijalankan untuk suatu aktifitas.

        Getaran biasanya dirasakan oleh pekerja-pekerja yang biasanya menggunakan alat yang difungsikan dengan menggunakan motor yaitu operator gergaji mesin, pemotong rumput, pengebor industri dan lain-lain. Sumber getaran yang dirasakan biasanya diperoleh dari peralatan yang mereka gunakan seperti bor listrik, gergaji mesin, mesin pemotong rumput dan lain-lain. Lalu apa bahayanya?

        Mungkin banyak orang belum tahu mengenai bahaya getaran. Bahaya getaran tersebut antara lain:
        1. Kelainan pada sistem syaraf dan peredaran darah. Gejala kelainan seperti itu tentu dirasakan anggota tubuh seperti tangan dan kaki manusia karena organ tubuh tersebut yang merasakan getaran saat bekerja. Keadaan organ tubuh tersebut yaitu memucat kebiruan, anggota badan kedinginan.
        2. Kerusakan-kerusakan pada persendian tulang dan sendi. Gejala ini memang sering terjadi kepada para pekerja yang menggunakan alat bergetar. Nyeri sendi dan sakit pinggang merupakan contoh dua keluhan yang sering dirasakan oleh para pekerja.

        Lalu bagaimana mencegah hal ini? Tentu solusinya dengan alat yang dinamakan dengan vibration meter.

        Vibration meter merupakan alat pengukur getaran yang digunakan pada alat/mesin yang mempunyai getaran pada penggunaannya. Dengan pengukuran vibration meter ini, akan didapatkan hasil yang akan dibandingkan dengan nilai ambang batas yang telah ditentukan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja.

        Tentunya dengan pengukuran vibration meter ini, para pelaku industri dapat mencegah atau menghindari para pekerjanya mendapat bahaya getaran yang parah. Cara yang dapat dilakukan adalah  pengukuran getaran dengan vibration meter lalu disesuaikan dengan nilai ambang batas getaran yang telah ditentukan.


        Produk Terkait dengan artikel Bahaya Getaran ?? Vibration Meter Solusinya


        alat_pengukur_kualitas_udara.jpg

        Mengetahui lebih dalam Alat Pengukur Kualitas Udara


        Kemacetan yang terjadi dijakarta semakin lama semakin parah, hal ini tentunya berpengaruh pada pemborosan energi, hal tersebut dapat dilihat dari kemacetan yang ada, kemacetan membuat energi terbuang sia sia akibat kendaraan yang diam namun masih dalam keadaan menyala (mesin, AC, dll). kapasitas jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan (pribadi dan umum) yang menggunakannya. jumlah kendaraan yang beroperasi di jalan-jalan Jakarta untuk tahun 2007 dihitung sebanyak 7.773.957 yang terdiri dari; kendaraan sepeda motor 5.136.619 unit, mobil sebanyak 1.816.702 unit, kendaraan bus berjumlah 316.896, dan 503.740 untuk jenis kendaraan lainnya. Dari total tersebut, kendaraan umum hanya berjumlah 2% dari seluruh kendaraan dijakarta.( sumber :http://id.shvoong.com/)

        alat_pengukur_kualitas_udara_macet.jpg

        Alat Pengukur Kualitas Udara



        Terkait dengan kemacetan tersebut kualitas udara ternyata berpengaruh akan kesehatan masyarakat di sekitar, hasil sisa pembakaran dari kendaraan banyak mengandung CO2, dimana zat ini merupakan racun bagi manusia. Pencemaran udara ini harus selalu diukur menggunakan Alat Pengukur Kualitas Udara atau seperti perangkat untuk mengukur kualitas udara secara indoor milik alatuji.com yaitu salah satunya   Air Quality meter, dengan melakukan pengukuran dan monitoring lingkungan maka akan didapatkan data yang konkret untuk mengendalikan pencemaran udara pada lingkungan masyarakat, sehingga data tersebut dapat menjadi himbauan dan acuan dalam hal menangulangi dan mencegah pemcemaran udara lebih luas.

        Didaerah tertentu Alat pengukur kualitas udara sangat diperlukan sesuai dengan peraturan daerah yang ada, contoh Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta no.2 tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pengertian Udara Ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yurisdiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya (sumber :http://siklus.lmb.its.ac.id)

        Mudah- mudahan dengan informasi yang ada dapat memberi himbauan kepada masyarakat agar mengetahui pentingnya menjaga lingkungan, terutama kualitas udara yang selalu kita hirup. dengan Alat pengukur kualitas udara dapat membantu beberapa masyarakat lebih paham dan mengetahui tingkat kualitas udara yang ada.


        ndt.jpg

        NDT (Non Destructive Testing)

        Teknik Pengujian Material Tanpa Merusak Benda Ujinya adalah pengujian Non Destructive atau sering kita dengar dengan NonDestructive Testing atau NDT,  pengujian ini dilakukan untuk menjamin bahwa material yang kita gunakan masih aman dan belum melewati batas toleransi kerusakan. 
        NDT biasanya dilakukan paling tidak dua kali. Pertama, selama dan diakhir proses fabrikasi, hal ini berguna untuk menentukan suatu komponen dapat diterima setelah melalui tahap-tahap fabrikasi, Hasil NDT ini dijadikan sebagai bagian dari kendali mutu komponen. Kedua, NDT dilakukan setelah komponen digunakan dalam jangka waktu tertentu. Tujuannya adalah menemukan kegagalan parsial sebelum melampaui damage tolerance-nya.
        Dari tipe keberadaannya crack, kerusakan atau cacat pada material NDT dapat dibedakan dalam 2 macam, yaitu: surface crack dan inside crack. Sebaiknya Pada saat pengujian maka harus sudah ditentukan dahulu targetnya (misal surface crack atau inside crack), baru digunakan metoda NDT yang tepat.

        Beberapa Metode yang digunakan untuk melakukan pengujian ini yaitu :

        NDT Metode pada inside crack

        1. Mengunakan metode Radiography, yaitu dengan menggunakan sinar X untuk mendapatkan gambaran dalam material. Pada Prinsipnya hampir sama dengan sinar X atau X ray yang digunakan untuk tubuh manusia, tetapi panjang gelombang yang digunakan berbeda (lebih pendek).
        2. Menggunakan metode Ultrasonics, yaitu dengan menggunakan gelombang ultrasonic dengan frequensi antara 0.1 ~ 15 Mhz. Pada Prinsipnya, gelombang ultrasonic dipancarkan dalam material dan gelombang baliknya atau gelombang yang sampai di sisi yang lain di bandingkan dengan kecepatan suara dari material itu sendiri untuk mendapatkan gambaran posisi dari crack. seperti contoh toolsnya ultrasonic thickness yang tersedia pada produk alatuji.com.
        3. Menggunakan Metode Accustic emmision, pada prinsipnya hampir sama dengan metode ultrasonics hanya pada gelombangnya metode ini menggunakan gelombang frequensi antara 100 Khz sampai 1Mhz.

        NDT Metode pada Surface Crack

        Biasanya Metode ini menjadi langkah yang pertama kali diambil dalam NDT. Metode ini bertujuan menemukan cacat atau retak permukaan dan korosi. dengan bantuan Visual Optical,  crack yang berada dipermukaan material dapat diketahui

        ndt_visual.jpg

        2. Liquid Penetrant

        Metode ini sangat sederhana dimana saat melakuan pengujian dilakukan penyemprotan dengan cairan berwarna terang yang tujuannya untuk mengetahui keretakan atau kerusakan pada material solid baik logam maupun non logam Cairan ini harus memiliki daya penetrasi yang baik dan viskousitas yang rendah agar dapat masuk pada cacat dipermukaan material. Selanjutnya, penetrant yang tersisa di permukaan material disingkirkan. Cacat akan nampak jelas jika perbedaan warna penetrant dengan latar belakang cukup kontras

        ndt_Liquid_Penetrant.jpg


         

        3. Magnetic Particles

        Metode ini menggunakan serbuk magnetik yang di sebarkan dipermukaan benda uji atau material. Pada saat crack ada dalam permukaan benda uji, maka akan terjadi kebocoran medan magnit di sekitar posisi crack, sehingga dengan mudah akan bisa dilihat oleh mata. Setelah pengujian magnetic, maka benda uji akan menjadi bersifat magnet, karena pengaruh serbuk magnet tersebut, maka untuk menghilangkan effek itu digunakan metoda demagnetization (proses menghilangkan medan magnet pada benda uji), salah satu caranya dengan menggunakan hammering (benda uji dipikul dengan hammer, sehingga timbul getaran yang akan melepaskan partikel magnet). Kelemahannya, metode ini hanya bisa diterapkan untuk material ferromagnetik. Selain itu, medan magnet yang dibangkitkan harus tegak lurus atau memotong daerah retak.

        ndt_Magnetic_Particles.jpg

        4. Eddy current

        Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan teknik Magnetic Particles, akan tetapi medan listrik yang dipancarkan dari arus listrik bolak-balik, ketika ada crack maka medan listrik akan berubah dan perubahannya itu akan terbaca pada alat pengukur impadance. Prinsip ini erat kaitannya dengan impedansi, maka hasilnya sangat dipengruhi oleh jarak antara benda uji dengan alat ukurnya.Keterbatasan dari metode ini yaitu hanya dapat diterapkan pada permukaan yang dapat dijangkau. Selain itu metode ini juga hanya diterapkan pada bahan logam saja.

        ndt_Eddi_current.gif

        Jasa Pengujian NDT ini banyak digunakan karena sudah menjadi mandatory beberapa industri untuk standarisasi keamanan dan keselamatan kerja, sebagai contoh perlakuan NDT pada Propeller di industri penerbangan yang selalu menjadi hal yang utama ketika akan menginspeksi baling-baling pesawat tersebut, dan masih banyak lagi contoh cotoh yang lainnya.



        light-meter.jpg

        Tahukah Kamu Tentang Light Meter?

        Apa sih Light Meter itu?


        Ketika saya ingin menjelaskan apa itu Light meter sebaiknya anda klik link [LIGHT METER] ini karena sebelumnya saya sudah menjelaskan pada catalog kategori produk, ok saya coba akan menjelaskan lebih mendalam mudah-mudahan akan menambah pengetahuan.

        Light Meter sering kita sebut sebagai alat untuk mengukur cahaya  kalau dalam ilmu photography pengukur cahaya digunakan untuk menentukan pembukaan. Diberikan kecepatan film dan kecepatan rana, alat ini akan menunjukkan f-stop yang akan memberikan sebuah pembukaan yang netral. Light meter juga digunakan pada cinematography dan desain sains. Pada umumnya alat ini digunakan untuk kepentingan pencahayaan agar cahaya yang di dapatkan bisa optimum sesuai dengan kebutuhan kualitas aplikasi.

        Kalo kita perhatikan kebanyakan alat ini digunakan oleh terapan ilmu photography mungkin karena memang basic pencahayaan adalah yang Utama dalam ilmu photography. Namun Light meter juga bisa di aplikasikan dalam bidang lain seperti penggunaan untuk kepeluan pergudangan, restaurant, rumah sakit ruangan galeri, sekolah, perpustakaan dan lain sebagainya.

        Bagaimana Menggunakan Light Meter ?


        Pada contoh kasus bagaimana mengukur intensitas cahaya ini akan kita ambil pada studi kasus photography

        Seperti kita tahu sebelumnya bahwa Light Meter adalah alat yang dipakai untuk mengukur jumlah cahaya yang masuk. dengan membandingkan dengan ASA, aperture dan shutter speed yang digunakan, maka Light Meter dapat menentukan cahaya yang masuk, sudah “pas”, “under” (kurang) atau “over” (lebih).

        tiap kamera memiliki cara penunjukan light meter yang berbeda-beda. akan tetapi dapat dikatagorikan pada 3 golongan.
        1. + O -

        ini adalah cara yang paling umum menunjukan cahaya yang masuk. “+” menunjukan jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak (over), “O” menunjukan jumlah cahaya yang masuk sudah pas, “-” menunjukan jumlah cahaya yang masuk kurang (under). untuk beberapa kamera, tanda “+” diganti dengan segitiga ke atas, dan tanda “-” diganti dengan segitiga ke bawah.

        2. (-2)–(-1)–O–(+1)–(+2)

        untuk kamera2 yang keluar akhir2 ini, cara penunjukan ini yang dipilih. di bawah skala ini, ada titik (dot) yang bergerak2 sesuai dengan arah over atau under. (+1) dan (+2) menunjukan bahwa cahaya yang masuk over 1 stop dan 2 stop. sebaliknya, (-1) menunjukan bahwa cahaya yang masuk under 1 stop. “-” (strip) menunjukan lompatan 1/3 stop.

        3. penunjukan speed (atau aperture) yang sebaiknya digunakan.

        untuk beberapa kamera, ada yang cara penunjukan light meternya dengan cara seperti dia atas. begitu light meter diaktifkan, akan ada lampu (atau jarum) yang menunjukan speed (atau aperture… tergantung dari tipe kamera) yang sebaiknya digunakan. apabila speed kita lebih cepat daripada speed yang direkomendasikan, maka hasilnya akan under. sebaliknya, kalo speed kita lebih lambat dari pada speed yang direkomendasikan, maka hasilnya akan over.

        dalam proses pencarian cahaya yang pas (eksposure tepat), kita harus tahu efek yang ingin kita ambil.
        misalkan kita ingin memotret mobil yang sedang bergerak. kita ingin membekukan mobil tersebut. maka, speed kita patok di 500. baru setelah itu kita mencari aperture yang pas dengan setting speed 500 tersebut. Pada banyak kamera modern, proses ini dapat dihitung secara otomatis oleh prosesor kamera dengan memilih mode “Speed Priority” atau biasanya memakai simbol “S”.
        sebaliknya, misalkan kita ingin membuat potrait orang, yang mana foreground dan background blur, maka kita perlu mematok aperture pada f/ 3.5. setelah itu, baru kita mencari speed yang dibutuhkan dengan setting aperture f/3.5 tersebut. Pada banyak kamera modern, proses ini dapat dihitung secara otomatis oleh prosesor kamera dengan memilih mode “Aperture Priority” atau biasanya memakai simbol “A”.
        Dari studi kasus diatas mudah-mudahan dapat menjadi ilmu pengetahuan.

        Sumber studi kasus : http://deasy86.blogdetik.com/index.php/2011/04/metering-in-digital-photography/


        Produk Terkait dengan artikel Tahukah Kamu Tentang Light Meter?


        solar_power_meter_2_copy.jpg

        Mengetahui apa itu Solar Power Meter??

        Solar power meter adalah sebuah alat untuk menguji, mengukur intensitas energi surya. Energi surya sendiri merupakan energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya (matahari) melalui perangkat lain menjadi sumber daya energi dalam bentuk lain. Energi surya sendiri menjadi salah satu sumber daya energi  selain air, uap,angin, biogas, batu bara, dan minyak bumi.
        Teknik pemanfaatan energi mahari mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Dimana beliau menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan. Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan adalah minyak bumi dan batu bara, seiring waktu kebutuhan akan sumber daya energi makin meningkat maka dibutuhkan altenatif sumber energi selain yang sudah ada. Perangkat alat uji Solar Power meter adalah inovasi dalam industri test & measurement sebagai alat ukur untuk tenaga matahari ini atau perangkat solar cell.
        Pada tahun 1958 Upaya untuk pengembangan kembali cara memanfaatkan energi matahari muncul Kembali. Sel silikon yang dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya bagi satelit angkasa luar, dan alternatif yang bisa di kembangkan untuk peralatan yang lain. Namun Saat ini penggunaan Solar Power Meter sudah sangat dibutuhkan mengingat sudah sangat pentingnya mencari alternatif sumber daya energi lain yaitu sumber daya tenaga matahari (solar cell) seperti sumber daya tenaga matahri milik jerman ini
        solar_power_meter_jerman.jpg
        Solar Power meter atau perangkat yang menguji tenaga surya, dimana sumber tenaga matahari ini dikonversi dari sinar matahari menjadi listrik, baik secara langsung dengan menggunakan photovoltaic (PV), atau langsung menggunakan concentrated solar power (CSP) atau tenaga surya terkonsentrasi.
        Solar Power meter dapat di aplikasikan untuk berbagai kebutuhan terkait dengan aplikasi solar cell yang dimiliki seperti mengukur tingkat radiasi matahari, untuk penelitian tenaga surya, aplikasi pada bidang fisika maupun laboratorium, dan masih banyak yang lainnya.



        Alat_Laboratorium_Teknik_sipil.jpg

        Alat Laboratorium Teknik sipil

        Dalam Pembangunan jalan, jembatan serta aplikasi beton lainnya keberadaan sebuah alat sangatlah di perlukan hal tesebut selain mempermudah juga dapat membuat pekerjaan lebih berkualitas. Alat Laboratorium Teknik sipil menjadi bagian yang terpenting dalam teknik sipil, alat uji ini berpengaruh pada pembangunan konstruksi untuk menentukan kulaitas dan standar dari pembangunan project sipil yang di laksanakan.
        Ada beberapa Alat Laboratorium Teknik sipil menjadi referensi seperti di www.alatujigeoteknik.com atau beberapa penyedia lainnya, memberikan kemudahan bagi engineering lain dalam melakukan pekerjaanya. Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya. Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang teknik sipil ilmu yang berstruktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari pembangunan pondasi hingga bangunan siap digunakan.
        Alat_Laboratorium_Teknik_sipil_suramadu.jpg
        Salah satu  Alat Laboratorium Teknik sipil   berupa mesin kompresi yang digunakan dalam pembangunan untuk menentukan standarisasi dari civil engineering. dan digunakan juga pada geoteknik atau Cabang yang mempelajari struktur dan sifat berbagai macam tanah dalam menopang suatu bangunan yang akan berdiri di atasnya. Cakupannya dapat berupa investigasi lapangan yang merupakan penyelidikan keadaan-keadaan tanah suatu daerah dan diperkuat dengan penyelidikan laboratorium. Sebagai tambanhan beberapa alat uji inijuga dapat menjadi referensi klik ALAT UJI TANAH.

        Alat Laboratorium Teknik sipil

        ultrasonic-coating-thickness-gauge-450564.jpg

        Ultrasonic Thickness Gauge Test...

        Kenapa di butuhkan pengukuran ketebalan?
        Ada beberapa Industri membutuhkan Ultrasonisc Thickness Gauge untuk mengukur ketebalan, baik lapisan maupun ketebalan material.
        Sebagai Contoh Pengujian ketebalan, Pengujian Ultrasonic membawa manfaat yang berbeda untuk industri kayu. Furniture, lantai, dan produsen alat musik sering menerapkan beberapa lapis pernis atau bahan finishing serupa. Beberapa proses memerlukan kemampuan untuk mengidentifikasi ketebalan lapisan individu atau serangkaian lapisan. Bila diterapkan pada ketebalan yang salah, lapisan coating yang mempercantik dan melindungi gitar berkualitas tinggi, misalnya, dengan mudah dapat mengurangi dari suaranya. Coating Terlalu banyak bisa mengurangi resonansi akustik gitar, terlalu sedikit dapat memiliki efek sebaliknya.
        produsen instrumen musik sekarang menggunakan Ultrasonic Thickness gauge untuk mengukur pernis secara akurat dan non-destruktif pada produk mereka. Sebagai akibat penggunaan teknologi baru ini mereka tidak hanya mengalami penurunan penggunaan pernis mereka, tetapi mereka mampu melakukan pengukuran berarti tanpa terlalu mengganggu proses produksi mereka. Tidak ada perlu memo produk untuk mengukur ketebalan lapisan, dan ketebalan atas seluruh permukaan dapat dengan mudah diukur untuk memastikan kehalusan bahkan lapisan. Pengerjaan ulang diminimalkan karena adanya peningkatan kemampuan untuk mengontrol proses pelapisan.


        GETARAN.jpeg

        Vibration Tester untuk menganalisis...

        Sebelum kita tahu VIBRATION TESTER kita harus tahu dulu pengertian dari vibrasi itu sendiri, Secara umum Vibrasi bisa kita artikan sebagai getaran , namun secara luas pengertiannya cukup banyak namun bila kita kaitkan dengan getaran mesin atau Mechanical Vibration dapat juga diartikan sebagai gerakan bolak-balik dari komponen mekanik dari suatu mesin sebagai reaksi dari adanya gaya dalam(gaya yang dihasilkan oleh mesin tersebut) maupun gaya luar (gaya yang berasal dari luar atau sekitar mesin). Kalo kita melihat studi Kasus yang paling  dominan dalam getaran permesinan adalah getaran yang disebabkan oleh gaya eksitasi getaran yang berasal dari mesin tersebut, yang menyangkut diantaranya:
        1. Kondisi yang tak seimbang (unbalance) baik yang statis maupun dinamis pada mesin tersebut.
        2. Crash atau Cacat yang terjadi pada elemen-elemen rotasi (bearing rusak, impeller macet, dll).
        3. Ketidaksempurnaan bagian/fungsi mesin tersebut.
        Mesin yang ideal tidak akan bergetar karena energi yang diterimanya digunakan sepenuhnya untuk fungsi mesin itu sendiri. Dalam praktek mesin yang dirancang dengan baik, getarannya relatif rendah namun untuk jangka pemakaian yang lama akan terjadi kenaikan level getaran karena hal berikut:
        1. Keausan pada elemen mesin.
        2. Proses pemantapan pondasi(base plate)sedemikian rupa sehingga terjadi deformasi dan mengakibatkan misalignment pada poros.
        3. Perubahan perilaku dinamik pada mesin sehingga terjadi prubahan frekuensi .
        Analisis ciri mekanik memungkinkan pemanfaatan sinyal getaran untuk mengetahui kondisi mesin tersebut tanpa membongkar atau menghentikan suatu mesin, sehingga dapat dimanfaatkan untuk analisis lebih lanjut dalam perbaikan pada kerusakan yang terjadi. Dengan melakukan pengamatan analisis getaran secara berkala, maka sesuatu yang tidak normal pada suatu mesin dapat dideteksi sebelum kerusakan yang lebih besar terjadi.
        Perangkat Analisis Sinyal Getaran 
        1. Sensor Vibration/Getaran
        Vibration sensor / Sensor getaran ini memegang peranan penting dalam kegiatan pemantauan sinyal getaran karena terletak di sisi depan (front end) dari suatu proses pemantauan getaran mesin. Secara konseptual, sensor getaran berfungsi untuk mengubah besar sinyal getaran fisik menjadi sinyal getaran analog dalam besaran listrik dan pada umumnya berbentuk tegangan listrik. Pemakaian sensor getaran ini memungkinkan sinyal getaran tersebut diolah secara elektrik sehingga memudahkan dalam proses manipulasi sinyal, diantaranya:
        1. Pembesaran sinyal getaran
        2. Penyaringan sinyal getaran dari sinyal pengganggu.
        3. Penguraian sinyal, dan lainnya.
        Sensor getaran dipilih sesuai dengan jenis sinyal getaran yang akan dipantau. Karena itu, sensor getaran dapat dibedakan menjadi:
        1. Sensor penyimpangan getaran (displacement transducer)
        2. Sensor kecepatan getaran (velocity tranducer)
        3. Sensor percepatam getaran (accelerometer).
        Pemilihan sensor getaran untuk keperluan pemantauan sinyal getaran didasarkan atas pertimbangan berikut:
        1. Jenis sinyal getaran
        2. Rentang frekuensi pengukuran
        3. Ukuran dan berat objek getaran.
        4. Sensitivitas sensor
        Berdasarkan cara kerjanya sensor dapat dibedakan menjadi:
        1. Sensor aktif, yakni sensor yang langsung menghasilkan tegangan listrik tanpa perlu catu daya (power supply) dari luar, misalnya Velocity Transducer.
        2. Sensor pasif yakni sensor yang memerlukan catu daya dari luar agar dapat berkerja.

        Catu daya yang digunakan pada umumnya dikemas dalam bentuk alat yang dinamai Conditioning Amflifier.

        1. Dinamic Signal Analizer (DSA)
        Penerapan analisis getaran mesin telah dibuat mudah dengan adanya instrument yang disebut Dynamic Signal Analyzer (DSA). Getaran mesin merupakan kombinasi kompleks dari sinyal yang berasal dari berbagai sumber getaran mesin didalam mesin. Dengan DSA, getaran tersebut dapat diuraikan atas komponen-komponennya, misalnya rotor yang tidak balance, bantalan yang cacat dan meshing dari roda gigi, masing-masing pada frekuensi yang unik. Dengan menampilkan amplitudo getaran sebagai fungsi frekuensi(spektrum getaran) maka, DSA memungkinkan identifikasi sumber getaran. DSA juga dapat memperlihatkan simpanagn getaran sebagai fungsi waktu, suatu format yang sangat berguna untuk mengamati getaran implusive.
        Perangkat analisis yang umum digunakan untuk keperluan pemantauan sinyal getaran adalah DSA atau penganalisis sinyal dinamik yang berkerja dengan konsep digital.
        Diantaranya
        1. Vibration tester tipe TV260.
        2. Vibration tester tipe TV220
        3. Vibration tester Model-8100 Vibration Calibrator
        4. Vibration tester Model-7200A Portable Balancer
        5. Vibration tester Model-7135 Portable Balancer
        6. Vibration tester Portable Balancer Model-7102a
        7. Vibration tester Digital Monitor Model-2590B
        8. Vibration tester Vibroswitch Model-1500a Vibration Monitor
        9. Dan beberapa model lainnya
        Keuntungan utama peralatan digital ini adalah:
        1. Fleksibilitas dalam pengolahan data
        2. Waktu pengolahan relatif cepat (order milisecond)
        3. Mudah di simpan dan bisa di bawa kemana mana (portable)
        Secara konseptual prinsip kerja penganalisis ini adalah sebagai berikut:
        1. Anti aliasing filter, pada tahap ini sinyal analog dimasukan dalam low pass filter (LPF) untuk mencegah terjadinya kesalahan aliasing atau pelipatan frekuensi
        2. Konversi sinyal analog untuk menjadi digital, ADC(Analog to Digital Converter).
        3. Koreksi data digital dengan fungsi jendela, proses window ini dimasukkan untuk mencegah semaksimal mungkin kebocoran spektrum, karena hal ini mempengaruhi ketelitian frekuensi dan amplitudonya.
        4. Konversi data domain waktu ke domain frekuensi, proses ini dilakukan dengan menggunakan algoritma transformasi faurier cepat, FFT (Fast fourier Transform).
        DSA dapat dibedakan menjadi:
        1. DSA, portable, umumnya jumlah kanal ada 2 buah sehingga disamping untuk pemantauan getaran mesin dapat juga untuk mengukur fungsi respon frekuensi (FRF). DSA jenis ini menggunakan catu daya baterai atau adaptor untuk sumber listriknya sehingga sangat praktis untuk keperluan dilapangan.
        2. DSA Benchop, DSA tipe ini bisa terdiri atas satu kanal, dua kanal, atau empat kanal. Catu daya berasal dari jala-jala listrik sehingga tidak fleksibel untuk pemakaian dilapangan. Kemampuan pengolahan data lebih lanjut, lebih kompleks dari DSA Portable. DSA type ini umumnya dilengkapi juga dengan generator pembangkit sinyal.
        3. DSA berbasis komputer, DSA type ini memiliki perangkat, yaitu:
                          - Mainframe, bagian ini berfungsi untuk akurisasi sinyal getaran dan pengolahan data awal.
                          - Komputer, bagian ini berfungsi untuk pengolahan data lanjutan serta penayangan data.

        Parameter Getaran
        Vibrasi atau getaran mempunyai tiga parameter penting yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur yaitu :
        1. Amplitudo (seberapa besar)
        2. Frekuensi (berapa kali permenit atau perdetik)
        3. Phase (yang menggambarkan bagaimana benda itu bergetar)

        a. Amplitudo
        Amplitudo adalah ukuran atau besarnya sinyal vibrasi yang dihasilkan. Amplitudo dari sinyal vibrasi mengidentifikasikan besarnya gangguan yang terjadi. Makin tinggi amplitudo yang ditunjukkan,menandakan makin besar gangguan yangterjadi,besarnya amplitudonya bergantung pada tipe mesin yang ada. Pada mesin yang masih bagus dan baru,tingkat vibrasinya biasanya bersifat relative.

        b. Frekuensi
        Frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu putaran waktu. Besarnya frekuensi yang timbul pada saat terjadinya vibrasi dapat mengidentifikasikan jenis-jenis gangguan yang terjadi.Gangguan yang terjadi pada mesin sering menghasilkan frekuensi yang jelas atau menghasilkan contoh frekuensi yang dapat dijadikan sebagai bahan pengamatan.
        Dengan diketahuinya frekuensi pada saat mesin mengalami vibrasi, maka penelitian atau pengamatan secara akurat dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab atau sumber dari permasalahan. Frekuensi biasanya ditunjukkan dalam bentuk Cycle per menit (CPM), yang biasanya disebut istilah Hertz (dimana Hz = CPM). Biasanya singkatan yang digunakan untuk Hertz adalah Hz.


        c. Phase Vibrasi (Vibration Phase)
        Phase adalah penggambaran akhir dari pada karekteristik suatu getaran atau vibrasi yang terjadi pada suatu mesin. Phase adalah perpindahan atau perubahan posisi dari pada bagian – bagian yang bergetar secara relative untuk menentukan titik referensi atau titik awal pada bagian yang lain yang bergetar.

         Type-Type Pengukuran Vibrasi
        Ada tiga dasar yang menjadi parameter dalam melakukan pengukuran vibrasi yaitu :
        1. Displacement
        2. Velocity
        3. Acceleration

        Displacement (Simpangan Getaran)
        Displacement adalah ukuran dari pada jumlah gerakan dari pada massa suatu benda, dimana hal ini menunjukkan sejauh manabenda bergerak maju mundur (bolak-balik) pada saat mengalami vibrasi. Displacement adalah perubahaan tempat atau posisi dari pada suatu objek atau benda meju suatu titik pusat (dalam hal ini massa benda berada dalam posisi netral). Besarnya gaya daripada Displacement dapat diketahui dari amplitude yang dihasilkan. Makin tinggi amplitude yang ditunjukkan,makin keras atau tinggi pula vibrasi yang dihasilkan. Displacement atau perpindahan dari suatu benda dapat dijukkan dalam satuaan mil (dimana mil = 0,001 inc) atau dalam micron (dimana 1 micron = 0,001 mm)
        Displacement biasanya sangat berguna pada batas frekuensi kurang dari 600 CPM (10 Hz). Frekuensi ini harus digunakan selama terjadi displacement untuk mengefaluasi gejala vibrasi. Pada keadaan biasa, dimana vibrasi pada 1 x RPM adalah 2 millis (25,4 micron PK)tapi hal ini belum memberikan komfirmasi yang cukup untuk menentukan apakah vibrasi pada tingkatan 2 mil,hal ini merupakan kondisi yang baik atau buruk, sebagai contoh, vibrasi 2 mils PK-PK pada 3600 CPM adalah lebih berbahaya dibandingkan dengan vibrasi 2 mils PK – PK pada 300 CPM.

        Velocity (kecepatan getaran)
        Velocity addalah jumlah waktu yang dibutuhkan pada saat terjadi displacement (dalam hal kecepatan). Velocity adalah satu indikator yang paling baik untuk mengetahui masalah vibrasi (contohnya unbalance, misaligment, mecanical loosess, dan kerusakan bearing atau bearing defect) pada mesin berkecepatan sedang. Velocity adalah ukuran kecepatan suatu benda pada saat bergerak atau bergetar selama berisolasi. Kecepatan suatu benda adalah nol pada batas yang lebih tinggi atau lebih rendah,dimulai pada saat berhenti pada suatu titik sebelum berubah arah dan mulai untuk bergerak kearah berlawanan. Velocity dapat ditunjukkan dalam suatu inch per second (in/sec) atau milimeter per secon (mm/sec)
        Velocity disisi lain tidak sepenuhnya mempunyai frekuensi yang bergantung pada batas sekitar 600 sampai 120000 CPM (10 sampai 2000 Hz) dan pada dasarnya hanya merupakan satu pilihan ketika batas frekuensi berada pada 300 sampai 300000 CPM (5 sampai 500 Hz).

        Acceleration(percepatan getaran)
        Acceleration adalah jumlah waktu yang diperlukan pada saat terjadi velocity. Acceleration adalah parameter yang sangat penting dalam analisis mesin-mesin yang berputar (rotation equipment)dan sangat berguna sekali dalam mendeteksi kerusakan bearing dan masalah pada gearbox berkecepatan tinggi lebih cepat dan lebih awal. Acceleration diartikan sebagai perubahan dari velocity yang di ukur dalam satuan gravitasi. Pada posisi permukaan laut 1,0g = 32,2 ft/sec2 yang ekuivalen dengan 386,087 in/sec atau 9806,65 mm/sec, harga yang digunakan untuk menyatakan akselerasi dari gravitasi (percepatan grafitasi)dalam satuan Inggris dan Metric (dimana in/sec/sec biasanya ditunjukkan sebagai in sec2

        Pengambilan data menggunakan sensor getaran
        Sensor getaran dipasang pada bagian-bagian mesin yang cukup kaku untuk menghindari efek resonansi lokal bagian tersebut. Pengambilan data-data dengan alat sensor tersebut haruslah terlebih dahulu mengetahui bagian mana dari mesin tersebut yang paling tepat untuk pengukuran vibrasi. Tempat yang paling tepat tersebut adalah pada bearing caps (rumah bearing). Pengambilan data vibrasi dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara axial dan cara radial. Pengambilan data secara axial adalah menempatkan alat sensor pada arah aksial atau searah dengan poros. Problemsemacam misalignment dan bent shaft biasanya dapat diketahui dengan cara ini. Cara radial sendiri terbagi menjadi 2 cara, yaitu:
        a. Horizontal
        Pengecekan secara horizontal dengan cara meletakkan alat sensor secara horizontal pada bearing cap. Dari pengukuran ini dapat diketahui amplitudo yang paling tinggi.
        b. Vertikal
        Pengambilan data secara vertikal adalah dengan menempatkan alat sensor pada posisi vertikal atau berbanding 90o dengan arah horizontal pada bearing cap. Pengambilan data secara vertikal ini akan meunjukan amplitudo yang lebih rendah dibandingkan pengambilan data secara horizontal.
        Keterangan: A. Axial, B. Vertical, C. Horizontal, D. Shaft
        (http://awan05.blogspot.com/2009/12/analisa-vibrasi.html?showComment=1307670547292#c7357796681005109657)



        alat_tanah.jpg

        Alat uji tanah

        Alat uji tanah merupakan alat-alat uji yang digunakan untuk menguji kualitas tanah, seberapa baik tanah digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, bangunan, jalan, jembatan dan berbagai aplikasi yang membutuhkan monitoring dan pengukuran kualitas tanah. Pengukuran yang bisa dilakukan meliputi mengukur daya dukung tanah, kepadatan tanah, temperatur tanah, kelembaban tanah, kandungan unsur hara dalam tanah, kandungan air dalam tanah, dll.
        ?

        CBR (California Bearing Ratio)

        DCP (Dynamic Cone Penetrator)

        BCD (Base Catalyzed Decomposition)

        ?

        ?Alat uji tanah?

        Apa itu alat uji tanah dan? daya dukung tanah dan kepadatan tanah

        Beberapa customer bertanya kepada tim konsultasi alatuji sbb:
        1. Bagaimana cara menguji daya dukung tanah dan kepadatan tanah?

        2. Bagaimana mengukur kekuatan tanah menahan beban?

        3. Seberapa kuatkah tanah mampu menahan beban ?

        4. Bagaimana cara mudah dan hemat menguji daya dukung dan kepadatan tanah di areal yang sulit dijangkau ?

        5. Bagaimana memastikan bahwa tanah tersebut memang mampu menahan beban kendaraan yang melewatinya?

        6. Kesulitan dalam menentukan daya dukung tanah dan? kepadatan tanah ditempat yang rumit dan sulit dijangkau dengan cepat dan mudah?

        Jawabannya adalah menggunakan instrument yang disebut alat uji daya dukung tanah dan kepadatan tanah
        Alat uji daya dukung tanah dan kepadatan tanah memiliki 3 metode pengukuran yaitu light weight tester, Static Plate Load Tester, dan penetrometer.?
        1.????? HMP LFG (Light Weight Tester) : digunakan untuk mengukur daya dukung tanah dan kepadatan dari tanah. Contoh :
        spec_alat_tanah.jpg
        2.????? HMP PDG (Static Plate Load Tester) : digunakan untuk mengetahui kapasitas beban yang mampu ditahan oleh tanah dan deformasinya ketika tanah tersebut diberikan beban.? Pengujian ini sangat bermanfaat dilakukan sebelum jalan dilewati oleh mobilisasi truk, mobil, alat berat, dan lainnya dan menjamin bahwa tanah tersebut layak dilewati pada kapasitas beban yang melewatinya.
        spec_uji_tanah_1.jpg
        ?
        3.??? HMP SON (Penetrometer): digunakan untuk menguji kepadatan tanah dengan cara memasukspc_test.jpgkan penetrometer ke dalam lapisan tanah pada kedalaman tertentu (kedalaman sampai +/- 5 meter) sehingga diperoleh nilai kadar kelembaban tanah, yang dapat dikonversi kepada nilai kekuatan tanah menahan beban.? Dengan mengetahui nilai kepadatan tanah tersebut kita dapat mengetahui seberapa kuat tanah tersebut mampu digunakan sebagai pondasi untuk jalan, jembatan, bangunan, dan lainnya yang memiliki berat beban tertentu.
        ?

        Light Drop-Weight Tester (type HMP LFG)

        HMP LFG - Cara mudah dan hemat menguji daya dukung dan kepadatan tanah

        Kesulitan dalam menentukan daya dukung tanah dan? kepadatan tanah ditempat yang rumit dan sulit dijangkau dengan cepat dan mudah?
        Maka, light ?drop weight tester jawabannya, karena light drop weight tester menguji daya dukung dan kepadatan tanah secara dinamis lapisan tanah dengan cepat dan portable, sangat cocok digunakan untuk mengukur pada area yang sulit diakses. Alat ini digunakan untuk berbagai bidang dalam konstruksi jalan raya, konstruksi pondasi kereta api, dll.
        HMP LFG memilki desain dan konstruksi yang ergonomis mudah dibawa-bawa, memberikan hasil pengukuran langsung yang dapat di cetak langsung menggunakna printer atau diolah datanya pada PC
        ?
        Aplikasi penggunaan HMP LGF :
        • Konstruksi pondasi jalan dan kereta api
        • Kualitas dari konstruksi kanal
        • Monitoring kepadatan pada saluran pipa dan kabel
        • Pengujian kekerasan dari struktur aspal
        • Menguji modulus deformasi pada eksplorasi tanah
        Keuntungan Menggunakan HMP LFG
        Cepat dan menghemat biaya
        • Menghemat waktu (maksimum 2 menit per titik pengukuran)
        • Portabel, mudah dipindah-pindahkan dan tidak memerlukan kendaraan
        • Hasil uji dapat dilihat secara langsung
        ?
        Mudah untuk digunakan
        • Mudah dioperasikan dan dapat dibawa oleh satu orang
        • Menguji pada lokasi yang sulit dijangkau
        ?
        Handal dan tepat
        • Dikalibrasi oleh lembaga kalibrasi terpercaya
        • Memiliki desain yang ergonomis
        ?
        Tipe dari LFG
        • LFG
        • LFG Pro
        ?
        Spesifikasi dari Light Drop-Weight Tester HMP LFG
        Loading Mechanismalat_tanah.jpg
        Total Weight 15,0 kg
        Drop Weight 10,0 kg
        max. impact force 7,07 kN
        Duration of impact 17,0 ? 1,5 ms
        Material zinc coated/hard-crome plated steel
        Load plate
        Diameter 300 mm
        Plate thickness 20,0 mm
        Total weight 15,0 kg
        Material zinc coated steel
        Electronic settlement measuring instrument
        Power supply 4 X R6 batteries
        Dimensions 210 mm X 80 mm X 25 mm
        Settlement measuring range 0,1 bis 2,0 mm ? 0,02 mm
        Measuring range Evd Evd < 225 MN/m?
        Temperature range 0 bis 40 ?C
        Storage capacity of measured data 200 series


        Menu navigation selectable ?????? German, English, Polish, Czech, Russian, Lithuanian, Spanisch, French, Chinese
        ?
        STATIC PLATE LOAD TEST (Type HMP PDG)
        Aplikasi
        Static Plate Load Test digunakan untuk mengevaluasi deformasi dan kapasitas beban tanah sebagai acuan untuk menentukan konstruksi pondasi dari jalan, bangunan, jembatan, dll dengan acuan DIN 18 134.
        Tipe dari PDG
        • PDG-K
          spc_tanah.jpg
        • PDG-SD

        PENETROMETER (Type: HMP SON)
        Kesulitan untuk mengetahui nilai dari kondisi dan? kepadatan lapisan tanah secara cepat, langsung dan sederhana?
        Maka jawabannya adalah penetrometer yang mengacu DIN EN ISO 22476-2 untuk mendapatkan nilai pengukuran otomatis dan terekam datanya. Penetrometer sendiri digunakan untuk menguji kepadatan lapisan tanah untuk proyek bangunan, jembatan, jalan dan proyek konstruksi lainnya.
        Dengan demikian dapat dicapai informasi yang relatif cepat dan sederhana tentang kondisi dan kapasitas pemuatan tanah.
        ?
        Function
        Selama penetrasi penetrator akan mengukur jumlah ?impact. Untuk setiap impact per 10cm ?disimpan pada logger yang dapat ditransfer ke PC sehingga dapat di evaluasi dan dapat dicetak langsung dengan printer.
        Kelebihan HMP SON:
        • Mudah diupgrade dan dikombinasikan dengan berbagai penetrator
        • Hasil pengukuran dapat langsung didapatkan dan tersimpan
        • Data dapat ditransfer ke PC
        ?
        Tipe dari PDG
        • SON-M

        • SON -P




        Produk Terkait dengan artikel Alat uji tanah





0 komentar:

Posting Komentar