PENSAKLARAN
PAKET, PESAN dan SIRKUIT SWITCHING
ABDILLAH HUSADA (09110303021)
Program Studi Teknik Komputer,
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Kampus Unsri Bukit Besar. Jl.
Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
E-mail : adillhusada@yahoo.co.id
ABSTRACT
Dalam komunikasi data, jaringan
data yang lebih besar biasanya menggunakan beberapa
macam bentuk pensaklaran sehingga
jaringan dapat digunakan oleh beberapa pengguna. Data
sinkron dapat disaklar lewat
jaringan dengan menggunakan teknik-teknik yaitu, pensaklaran
sirkuit (circuit switching),
pensaklaran pesan (message switching), dan pensaklaran paket
(packet switching). Agar
pesan-pesan dapat dikirimkan secara lancar di antara terminal dan
jaringan pensaklaran paket
diperlukan adanya protocol pengakses jaringan Rekomendasi X
ITU-T, serta Routing Per-Paket,
Routing Per-Panggilan, Format Paket, Inisialisasi
Sambungan Terminal ke-PSS,
Inisialisasi Sambungan PSE ke PSE, Terminal Paket dan
Terminal Karakter, Dataline,
Multistream, Cell Relay dan Frame Relay, Sistem Radio Data
Key Words: Circuit
switching,
Message switching, Packet switching, X ITU-T, Routing Per-
Paket, Routing Per-Panggilan,
Format Paket, Inisialisasi Sambungan Terminal ke-PSS,
Inisialisasi Sambungan PSE ke
PSE, Terminal Paket dan Terminal Karakter, Dataline,
Multistream, Cell Relay dan
Frame Relay, Sistem Radio Data
I. PENDAHULUAN
Jaringan data yang besar biasanya
terminal
seringkali mengakses terminal
lain,
sehingga diperlukan suatu bentuk
pensaklaran. Transmisi data jarak
jauh
biasanya dilakukan melalui
beberapa
switching node yang saling
berhubungan
sehingga membentuk suatu jaringan
switching atau dapat juga disebut
jaringan
komunikasi switched. Tanpa
switching
saluran akan terus terhubung
meski sudah
tidak terpakai. Hal seperti akan
sangat
membahayakan. Tanpa switching,
biaya
komunikasi menjadi sangat mahal.
Setiap
node yang terdapat dalam jaringan
switching bekerja tanpa
memperhatikan isi
data atau informasi yang
ditransmisikannya. Transmisi data
dimulai
dan dikhiri di perangkat yang
dinamakan
station. Station ini dapat berupa
komputer,
terminal, telepon dan lain
sebagainya.
Data ditransmisikan melalui suatu
rute
yang ditentukan oleh proses
switching di
setiap node yang dilalui. Koneksi
node ke
node lainnya biasanya dilakukan
secara
multiplex. Jaringan komunikasi
biasanya
dibuat terhubung sebagian.
Sebagian
lainnya digunakan sebagai koneksi
redundant atau back-up untuk
meningkatkan reliabilitas
jaringan.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pensaklaran
Sirkuit (Circuit
Switching)
Circuit
Switching merupakan
jaringan
yang mengalokasikan sebuah
sirkuit atau
kanal yang dedicated di antara
nodes dan
terminal untuk digunakan pengguna
dalam
berkomunikasi. Dalam pensaklaran
sirkuit
(circuit switching)
sambungan ujung ke
ujung pertama kali harus di set
up dan
kemudian pesan akan dikirimkan,
ketika
pesan diterima terminal pemanggil
akan
membebaskan rangkaian dan
sambungan
akan terputus. Penginisialisasian
ujungujung
jalur transmisi selama ada
pemanggilan, tak bergantung
apakah
terminal tersebut mempunyai data
untuk
dikirimkan. Berarti penggunaan
jaringan
secara maksimum sukar didapatkan.
Jika
suatu organisasi sangat
tergantung pada
pengiriman pesan secara cepat,
maka tidak
mengandalkan pengiriman data
lewat
PSTN. Sirkit pensaklaran lewat
PSTN
mempunyai kerugian, antara lain:
· Sambungan
dial-up harus terus
dipertahankan, meskipun tidak
digunakan mengirim data.
· Kedua terminal
harus beroperasi
pada waktu yang bersamaan agar
dapat saling berkomunikasi.
· Kedua terminal
harus bekerja pada
kecepatan yang sama.
Beberapa kerugian di atas dapat
diatasi
dengan menggunakan dedicated
circuit
atau circuit private system,
meskipun tidak
selalu ekonomis. [1]
Sirkuit fisik atau kanal
didirikan antara
sumber dan tujuan dari pesan
sebelum
pengiriman pesan. setelah sirkuit
dibuat,
seluruh pesan, berubah dari
sumber ke
tujuan. sumber kemudian dapat
menginformasikan jaringan bahwa
transmisi selesai, yang
memungkinkan
jaringan untuk membuka semua
switch,
menggunakan link dan
menghubungkan
perangkat untuk koneksi lain.
switching
sirkuit tidak pernah dilaksanakan
pada
lapisan jaringan, melainkan
banyak
digunakan pada layer fisik. dalam
circuit
switching, seluruh pesan dikirim
dari
sumber ke tujuan tanpa dibagi
menjadi
paket-paket. [2]
2.2 Pensaklaran
Pesan (message
switching)
Dalam Pensaklaran pesan (message
switching), suatu
terminal mempunyai
pesan untuk dikirim pesan
tersebut dapat
segera dikirimkan ke sistem
pensaklaran
pesan, dalam hal ini tidak ada
diperlukan
adanya penginisialisasian sambungan
ke
terminal tujuan atau keadaan
dimana
terminal tujuan dalam keadaan
siap untuk
menerima data. Pesan akan
dikirimkan ke
sistem dengan ditambahkan header
yang
antara lain berisi alamat dari
terminal asal
dan terminal tujuan dan beberapa
informasi kendali yang lain.
sistem akan
memeriksa adanya kesalahan pada
pesan
tersebut, dan jika perlu meminta
pengiriman ulang, kesalahan
mungkin
terjadi pada terminal asal,
terminal tujuan,
format pesan, atau didalam pesan
itu
sendiri. Pesan akan disimpan pada
suatu
pusat pembagi (switching
center)
sementara pusat pembagi akan
menentukan jalur yang tepat ke
pusat
pembagi berikutnya yang kosong.
Pesan
tersebut akan diambil dari pusat
pembagi
dan diteruskan ke pusat pembagi
berikutnya. Sebuah pusat pembagi
harus
menerima dan menyimpan semua
pesan
sebelum diteruskan ke pusat
pembagi
berikutnya. Ini disebut sistem
simpan dan
teruskan (store-and-forward
system). [1]
Setelah diteruskan ke pusat
pembagi
berikutnya, pesan tetap tersimpan
di pusat
pembagi untuk mengetahui apakah
ada
kesalahan selama pengiriman pesan
tersebut. Segera setelah suatu
pesan dapat
dilewatkan pada sebuah kanal
pesan yang
lain, biasanya dikirimkan oleh
dua
terminal yang berbeda, dapat
dilewatkan
pada kanal yang sama. Pada setiap
pusat
pembagi, pesan-pesan yang
tersimpan
akan ditempatkan dalam antrian
menunggu
untuk dikirimkan ke tahap
berikutnya
sesuai dengan rutenya ke
jaringan; hal ini
dapat menimbulkan adanya
penundaan
waktu.
Gambar di atas, Pesan M akan
dikirim oleh
terminal T1, terhubung ke pusat
pembagi
SC1, ke komputer C2, tersambung
ke
pusat pembagi SC4. Pesan pertama
kali
akan dilewatkan dari T1 ke SC1
dan di
SC1 pesan akan disimpan sampai
tersedia
kanal bebas ke SC2 atau SC3.
Dalam
gambar diatas dianggap bahwa
kanal ke
arah SC2 akan tersedia, sehingga
pesan
akan diteruskan ke SC2. Pada
pusat
pembagi SC2 pesan akan disimpan
kembali ke kanal ke arah SC4
bebas. Pada
saat kanal ke SC4 bebas, pesan
akan
diteruskan ke SC4 dan pada SC4
pesan
juga akan disimpan sampai
komputer C2
siap menerimanya. [1]
Keuntungan yang dapat diperoleh
dengan
penggunaan pensaklaran pesan
adalah:
- Pesan dapat dikirimkan oleh
pengirim kapan saja tanpa harus
mengetahui apakah pennerima
sedang sibuk atau tidak
operasional.
- Jaringan secara otomatis akan
mengubah sandi, protokol, dan
kecepatan sehingga memungkinkan
terjadinya komunikasi diantara
dua
terminal yang berbeda.
- Antrian pesan dan pemutaran
otomatis (automatic dialling)
memberikan tingkat penggunaan
jaringan yang tinggi.
- Pesan dapat disebarluaskan ke
sejumlah terminal.
- Jika lalu lintas data padat,
pemanggilan ke suatu terminal
tidak akan diblok tetapi hanya
akan
ditunda. [1]
2.3 Pensaklaran
Paket (packet
switching).
Packet switching
adalah
kesalahan lebih
toleran dari circuit switching.
pada
kenyataannya, itulah sebabnya
diciptakan.
jika saklar turun, semua sirkuit
yang
menggunakannya dihentikan dan
lalu
lintas tidak dapat dikirim pada
salah satu
dari mereka. dengan packet
switching,
paket dapat dialihkan sekitar
switch mati.
packet switching
menggunakan
store-andforward
transmisi. sebuah paket akumulasi
lebih dalam memori router,
kemudian
dikirim ke router berikutnya.
dengan
circuit
switching,
bit menjorok mengalir
melalui kawat terus menerus.[3]
Jaringan pensaklaran paket (packet
switching). terdiri
dari sejumlah pembagi
pensaklaran paket (packet
switching
exchange, PSE) yang
dihubungkan oleh
TDM ke jalur berkecapatan tinggi.
Setiap
pengguna jaringan dapat mempunyai
terminal yang sejenisnya
bervariasi
dimulai dari terminal dumb, ujung
depan
processor, router, dan PAD, dan
dihubungkan ke PSE terdekat
dengan
suatu dataline. Setiap pesan yang
dikirimkan ke jaringan pertama
kali harus
dipecah menjadi sejumlah paket
sebelum
dimasukkanke jaringan. PAD
memungkinkan terminal-terminal
yang
tidak mempunyai antarmuka yang
memadai untuk berhubungan
langsung ke
PSS untuk mendapatkan akse ke
jaringan
tersebut.[1]
Pada gambar pensaklaran paket di
atas
menunjukkan packet-switched
network
yang mempunyai 4 pembagi
pensaklaran
paket yang masing-masing
dihubungkan
ke sejumlah komputer, terminal
intelligent
dan terminal non-intelligent.
Pembagi
pensaklaran paket dihubungkan ke
jalur
berkecepatan tinggi yang dapat
berupa
jalur analog 48 kbit/detik yang
masingmasing
ujungnya dipasang modem, atau ke
jalur digital menggunakan sirkit
Megastrem berkecapatan tinggi.[1]
Prinsip dasar dari packet
switching seperti
gambar di atas, terminal paket 1
mempunyai paket yang akan
dikirimkan ke
terminal paket 4, dan terminal
paket 2
mempunyai pesan yang lebih pendek
untuk dikirimkan ke terminal
paket 3.
Pesan yang dikirimkan oleh
terminal paket
1 akan dipecah menjadi 3 paket
P1, P2,
dan P3 sebelum dikirimkan ke
pembagi
pensaklaran paket terdeteksi,
PSE1. Paket
tersebut akan disaklar ke PSE2.
Pada saat
bersamaan pesan yang dikirim oleh
terminal paket 2 telah terbagi
menjadi 2
pesan, P4 dan P5. Pada saat kanal
bebas ke
PSE 4, kelima paket di atas akan
dikirimkan ke PSE4 menggunakan
TDM.
Pada PSE4 paket P1, P2, dan P3
dikirim
ke tujuannya, yaitu T4, sedangkan
paket
P4 dan P5 dikirim ke PSE3 yang
merupakan tujuan dari paket-paket
ini.[1]
Rekomendasi X
ITU-T
Agar pesan-pesan dapat dikirimkan
secara
lancar di antara terminal dan
jaringan
pensaklaran paket diperlukan
adanya
protocol pengakses jaringan
standar.
Protocol ini disediakan oleh rekomendasi
ITU-T untuk X25. Protocol ini
menyediakan fasilitas, yaitu:
a) Protocol ini harus dapat
membagi
pesan menjadi paket-paket.
b) Setiap paket harus diperiksa
untuk
mendeteksi adanya kesalahan dan
jika ada kesalahan paket tersebut
harus dikirim ulang.
c) Format internasional untuk
alamat
tujuan harus diberikan.
d) Pengguna tidak perlu waspada
terhadap perbedaan kecepatan
antara terminal pemanggil dan
terminal yang dipanggil.
e) Pengendalian aliran data pada
jaringan diserahkan kepada
PSE.[1]
Routing Per-
Paket
Setiap paket data diberikan
alamat
terminal tujuan dan akan
diperlukan oleh
setiap PSE sebagai kesatuan yang
berbeda
dan terpisah. Meskipun semua
paket akan
dikirim ke alamat yang sama,
masingmasing
diberikan rute jaringan yang
terpisah dengan tujuan untuk
menghindari
kemacetan pada jalur
transmisi.[1]
Routing
Per-Panggilan
Suatu jalur telah ditentukan
terlebih dahulu
antara terminal-terminal yang
akan
berkomunikasi dan sirkit maya ini
telah
ditentukan sebelum pengiriman
paket
dimulai. Sirkuit virtual
merupakan
sambungan logika titik-ke-titik
antara
terminal pengirim dan terminal
penerima.
Setelah sirkit maya dibentuk maka
nomornya akan menggantikan alamt
tujuan
diheader.[1]
Format Paket
Data pesan dipecah menjadi
sejumlah blok
yang panjang maksimumnya 4096 bit
dan