Pages

pilipuslaia.blogspot.com

SELAMAT DATANG DI BLOGSPOT PILIPUS LAIA FANDROS

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 06 Juni 2012

pius saklar


PENSAKLARAN PAKET, PESAN dan SIRKUIT SWITCHING
ABDILLAH HUSADA (09110303021)
Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya
Kampus Unsri Bukit Besar. Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
E-mail : adillhusada@yahoo.co.id
ABSTRACT
Dalam komunikasi data, jaringan data yang lebih besar biasanya menggunakan beberapa
macam bentuk pensaklaran sehingga jaringan dapat digunakan oleh beberapa pengguna. Data
sinkron dapat disaklar lewat jaringan dengan menggunakan teknik-teknik yaitu, pensaklaran
sirkuit (circuit switching), pensaklaran pesan (message switching), dan pensaklaran paket
(packet switching). Agar pesan-pesan dapat dikirimkan secara lancar di antara terminal dan
jaringan pensaklaran paket diperlukan adanya protocol pengakses jaringan Rekomendasi X
ITU-T, serta Routing Per-Paket, Routing Per-Panggilan, Format Paket, Inisialisasi
Sambungan Terminal ke-PSS, Inisialisasi Sambungan PSE ke PSE, Terminal Paket dan
Terminal Karakter, Dataline, Multistream, Cell Relay dan Frame Relay, Sistem Radio Data
Key Words: Circuit switching, Message switching, Packet switching, X ITU-T, Routing Per-
Paket, Routing Per-Panggilan, Format Paket, Inisialisasi Sambungan Terminal ke-PSS,
Inisialisasi Sambungan PSE ke PSE, Terminal Paket dan Terminal Karakter, Dataline,
Multistream, Cell Relay dan Frame Relay, Sistem Radio Data
I. PENDAHULUAN
Jaringan data yang besar biasanya terminal
seringkali mengakses terminal lain,
sehingga diperlukan suatu bentuk
pensaklaran. Transmisi data jarak jauh
biasanya dilakukan melalui beberapa
switching node yang saling berhubungan
sehingga membentuk suatu jaringan
switching atau dapat juga disebut jaringan
komunikasi switched. Tanpa switching
saluran akan terus terhubung meski sudah
tidak terpakai. Hal seperti akan sangat
membahayakan. Tanpa switching, biaya
komunikasi menjadi sangat mahal. Setiap
node yang terdapat dalam jaringan
switching bekerja tanpa memperhatikan isi
data atau informasi yang
ditransmisikannya. Transmisi data dimulai
dan dikhiri di perangkat yang dinamakan
station. Station ini dapat berupa komputer,
terminal, telepon dan lain sebagainya.
Data ditransmisikan melalui suatu rute
yang ditentukan oleh proses switching di
setiap node yang dilalui. Koneksi node ke
node lainnya biasanya dilakukan secara
multiplex. Jaringan komunikasi biasanya
dibuat terhubung sebagian. Sebagian
lainnya digunakan sebagai koneksi
redundant atau back-up untuk
meningkatkan reliabilitas jaringan.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pensaklaran Sirkuit (Circuit
Switching)
Circuit Switching merupakan jaringan
yang mengalokasikan sebuah sirkuit atau
kanal yang dedicated di antara nodes dan
terminal untuk digunakan pengguna dalam
berkomunikasi. Dalam pensaklaran sirkuit
(circuit switching) sambungan ujung ke
ujung pertama kali harus di set up dan
kemudian pesan akan dikirimkan, ketika
pesan diterima terminal pemanggil akan
membebaskan rangkaian dan sambungan
akan terputus. Penginisialisasian ujungujung
jalur transmisi selama ada
pemanggilan, tak bergantung apakah
terminal tersebut mempunyai data untuk
dikirimkan. Berarti penggunaan jaringan
secara maksimum sukar didapatkan. Jika
suatu organisasi sangat tergantung pada
pengiriman pesan secara cepat, maka tidak
mengandalkan pengiriman data lewat
PSTN. Sirkit pensaklaran lewat PSTN
mempunyai kerugian, antara lain:
· Sambungan dial-up harus terus
dipertahankan, meskipun tidak
digunakan mengirim data.
· Kedua terminal harus beroperasi
pada waktu yang bersamaan agar
dapat saling berkomunikasi.
· Kedua terminal harus bekerja pada
kecepatan yang sama.
Beberapa kerugian di atas dapat diatasi
dengan menggunakan dedicated circuit
atau circuit private system, meskipun tidak
selalu ekonomis. [1]
Sirkuit fisik atau kanal didirikan antara
sumber dan tujuan dari pesan sebelum
pengiriman pesan. setelah sirkuit dibuat,
seluruh pesan, berubah dari sumber ke
tujuan. sumber kemudian dapat
menginformasikan jaringan bahwa
transmisi selesai, yang memungkinkan
jaringan untuk membuka semua switch,
menggunakan link dan menghubungkan
perangkat untuk koneksi lain. switching
sirkuit tidak pernah dilaksanakan pada
lapisan jaringan, melainkan banyak
digunakan pada layer fisik. dalam circuit
switching, seluruh pesan dikirim dari
sumber ke tujuan tanpa dibagi menjadi
paket-paket. [2]
2.2 Pensaklaran Pesan (message
switching)
Dalam Pensaklaran pesan (message
switching), suatu terminal mempunyai
pesan untuk dikirim pesan tersebut dapat
segera dikirimkan ke sistem pensaklaran
pesan, dalam hal ini tidak ada diperlukan
adanya penginisialisasian sambungan ke
terminal tujuan atau keadaan dimana
terminal tujuan dalam keadaan siap untuk
menerima data. Pesan akan dikirimkan ke
sistem dengan ditambahkan header yang
antara lain berisi alamat dari terminal asal
dan terminal tujuan dan beberapa
informasi kendali yang lain. sistem akan
memeriksa adanya kesalahan pada pesan
tersebut, dan jika perlu meminta
pengiriman ulang, kesalahan mungkin
terjadi pada terminal asal, terminal tujuan,
format pesan, atau didalam pesan itu
sendiri. Pesan akan disimpan pada suatu
pusat pembagi (switching center)
sementara pusat pembagi akan
menentukan jalur yang tepat ke pusat
pembagi berikutnya yang kosong. Pesan
tersebut akan diambil dari pusat pembagi
dan diteruskan ke pusat pembagi
berikutnya. Sebuah pusat pembagi harus
menerima dan menyimpan semua pesan
sebelum diteruskan ke pusat pembagi
berikutnya. Ini disebut sistem simpan dan
teruskan (store-and-forward system). [1]
Setelah diteruskan ke pusat pembagi
berikutnya, pesan tetap tersimpan di pusat
pembagi untuk mengetahui apakah ada
kesalahan selama pengiriman pesan
tersebut. Segera setelah suatu pesan dapat
dilewatkan pada sebuah kanal pesan yang
lain, biasanya dikirimkan oleh dua
terminal yang berbeda, dapat dilewatkan
pada kanal yang sama. Pada setiap pusat
pembagi, pesan-pesan yang tersimpan
akan ditempatkan dalam antrian menunggu
untuk dikirimkan ke tahap berikutnya
sesuai dengan rutenya ke jaringan; hal ini
dapat menimbulkan adanya penundaan
waktu.
Gambar di atas, Pesan M akan dikirim oleh
terminal T1, terhubung ke pusat pembagi
SC1, ke komputer C2, tersambung ke
pusat pembagi SC4. Pesan pertama kali
akan dilewatkan dari T1 ke SC1 dan di
SC1 pesan akan disimpan sampai tersedia
kanal bebas ke SC2 atau SC3. Dalam
gambar diatas dianggap bahwa kanal ke
arah SC2 akan tersedia, sehingga pesan
akan diteruskan ke SC2. Pada pusat
pembagi SC2 pesan akan disimpan
kembali ke kanal ke arah SC4 bebas. Pada
saat kanal ke SC4 bebas, pesan akan
diteruskan ke SC4 dan pada SC4 pesan
juga akan disimpan sampai komputer C2
siap menerimanya. [1]
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan
penggunaan pensaklaran pesan adalah:
- Pesan dapat dikirimkan oleh
pengirim kapan saja tanpa harus
mengetahui apakah pennerima
sedang sibuk atau tidak
operasional.
- Jaringan secara otomatis akan
mengubah sandi, protokol, dan
kecepatan sehingga memungkinkan
terjadinya komunikasi diantara dua
terminal yang berbeda.
- Antrian pesan dan pemutaran
otomatis (automatic dialling)
memberikan tingkat penggunaan
jaringan yang tinggi.
- Pesan dapat disebarluaskan ke
sejumlah terminal.
- Jika lalu lintas data padat,
pemanggilan ke suatu terminal
tidak akan diblok tetapi hanya akan
ditunda. [1]
2.3 Pensaklaran Paket (packet
switching).
Packet switching adalah kesalahan lebih
toleran dari circuit switching. pada
kenyataannya, itulah sebabnya diciptakan.
jika saklar turun, semua sirkuit yang
menggunakannya dihentikan dan lalu
lintas tidak dapat dikirim pada salah satu
dari mereka. dengan packet switching,
paket dapat dialihkan sekitar switch mati.
packet switching menggunakan store-andforward
transmisi. sebuah paket akumulasi
lebih dalam memori router, kemudian
dikirim ke router berikutnya. dengan
circuit switching, bit menjorok mengalir
melalui kawat terus menerus.[3]
Jaringan pensaklaran paket (packet
switching). terdiri dari sejumlah pembagi
pensaklaran paket (packet switching
exchange, PSE) yang dihubungkan oleh
TDM ke jalur berkecapatan tinggi. Setiap
pengguna jaringan dapat mempunyai
terminal yang sejenisnya bervariasi
dimulai dari terminal dumb, ujung depan
processor, router, dan PAD, dan
dihubungkan ke PSE terdekat dengan
suatu dataline. Setiap pesan yang
dikirimkan ke jaringan pertama kali harus
dipecah menjadi sejumlah paket sebelum
dimasukkanke jaringan. PAD
memungkinkan terminal-terminal yang
tidak mempunyai antarmuka yang
memadai untuk berhubungan langsung ke
PSS untuk mendapatkan akse ke jaringan
tersebut.[1]
Pada gambar pensaklaran paket di atas
menunjukkan packet-switched network
yang mempunyai 4 pembagi pensaklaran
paket yang masing-masing dihubungkan
ke sejumlah komputer, terminal intelligent
dan terminal non-intelligent. Pembagi
pensaklaran paket dihubungkan ke jalur
berkecepatan tinggi yang dapat berupa
jalur analog 48 kbit/detik yang masingmasing
ujungnya dipasang modem, atau ke
jalur digital menggunakan sirkit
Megastrem berkecapatan tinggi.[1]
Prinsip dasar dari packet switching seperti
gambar di atas, terminal paket 1
mempunyai paket yang akan dikirimkan ke
terminal paket 4, dan terminal paket 2
mempunyai pesan yang lebih pendek
untuk dikirimkan ke terminal paket 3.
Pesan yang dikirimkan oleh terminal paket
1 akan dipecah menjadi 3 paket P1, P2,
dan P3 sebelum dikirimkan ke pembagi
pensaklaran paket terdeteksi, PSE1. Paket
tersebut akan disaklar ke PSE2. Pada saat
bersamaan pesan yang dikirim oleh
terminal paket 2 telah terbagi menjadi 2
pesan, P4 dan P5. Pada saat kanal bebas ke
PSE 4, kelima paket di atas akan
dikirimkan ke PSE4 menggunakan TDM.
Pada PSE4 paket P1, P2, dan P3 dikirim
ke tujuannya, yaitu T4, sedangkan paket
P4 dan P5 dikirim ke PSE3 yang
merupakan tujuan dari paket-paket ini.[1]
Rekomendasi X ITU-T
Agar pesan-pesan dapat dikirimkan secara
lancar di antara terminal dan jaringan
pensaklaran paket diperlukan adanya
protocol pengakses jaringan standar.
Protocol ini disediakan oleh rekomendasi
ITU-T untuk X25. Protocol ini
menyediakan fasilitas, yaitu:
a) Protocol ini harus dapat membagi
pesan menjadi paket-paket.
b) Setiap paket harus diperiksa untuk
mendeteksi adanya kesalahan dan
jika ada kesalahan paket tersebut
harus dikirim ulang.
c) Format internasional untuk alamat
tujuan harus diberikan.
d) Pengguna tidak perlu waspada
terhadap perbedaan kecepatan
antara terminal pemanggil dan
terminal yang dipanggil.
e) Pengendalian aliran data pada
jaringan diserahkan kepada PSE.[1]
Routing Per- Paket
Setiap paket data diberikan alamat
terminal tujuan dan akan diperlukan oleh
setiap PSE sebagai kesatuan yang berbeda
dan terpisah. Meskipun semua paket akan
dikirim ke alamat yang sama, masingmasing
diberikan rute jaringan yang
terpisah dengan tujuan untuk menghindari
kemacetan pada jalur transmisi.[1]
Routing Per-Panggilan
Suatu jalur telah ditentukan terlebih dahulu
antara terminal-terminal yang akan
berkomunikasi dan sirkit maya ini telah
ditentukan sebelum pengiriman paket
dimulai. Sirkuit virtual merupakan
sambungan logika titik-ke-titik antara
terminal pengirim dan terminal penerima.
Setelah sirkit maya dibentuk maka
nomornya akan menggantikan alamt tujuan
diheader.[1]
Format Paket
Data pesan dipecah menjadi sejumlah blok
yang panjang maksimumnya 4096 bit dan

0 komentar:

Posting Komentar